Belum Tuntas Kasus Ratusan Kerbau Mati Mendadak, Kini Peternak Diminta Waspadai Antraks

Belum Tuntas Kasus Ratusan Kerbau Mati Mendadak, Kini Peternak Diminta Waspadai Antraks BACAKORAN.CO – Belum tuntas menghadapi kasus ratusan kerbau dan sapi mati mendadak. kini peternak di Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan di minta mewaspadai penyakit Antraks. Pasalnya penyakit yang di sebabkan bakteri itu kini menghebohkan peternak di Gunung Kidul Jawa Tengah. Diketahui sejak awal tahun 2023 hingga bulan Juli, di Kabupaten Muratara sudah 115 ekor kerbau mati mendadak. Hewan bernilai ekonomi tinggi itu terpapar penyakit sapi ngorok atau Selticaemia Epizootica (SE). BACA JUGA : Serem, Anak-anak di Kabupaten Masih Lakukan Ritual Mandi Darah, Alasannya Ada yang Mistis Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi melalui Kabid Kesehatan Hewan Marfiandi mengungkapkan,  mereka masih bergelut menghadapi kasus penyakit kerbau dan sapi ngorok. Dia mengatakan, hampir seluruh ternak di Muratara sudah di beri vaksin. "Kami masih gencar melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk antisipasi penyakit SE,”katanya. “Pantau kami yang terdata sudah 115 hewan ternak yang mati mendadak, tapi  kami yakin jumlah lebih, karena ada kasus kematian hewan ternak yang tidak terpantau dan tidak di laporan," bebernya. Marfiandi mengungkapkan, ada perbendaan signifikan antara penyakit antraks degan SE. Jika SE hanya menular terhadap hewan jenis kaki empat namun tidak kemanusia, sedangkan antraks bisa menular ke manusia. "Untuk sementara ini tidak ada kasus antraks yang terpantau diwilayah kita,"cetusnya. "Tapi sudah ada edaran Provinsi untuk mewaspadai penyakit menular terhadap hewan seperti rabies, Avian Influenza (AI), jembrana, African Swine Fiver (ASF), dan terakhir Antraks," katanya.

Belum Tuntas Kasus Ratusan Kerbau Mati Mendadak, Kini Peternak Diminta Waspadai Antraks

Doni Sumeks

Doni Sumeks


belum tuntas kasus ratusan kerbau mati mendadak, kini peternak diminta waspadai antraks bacakoran.co – belum tuntas menghadapi kasus ratusan kerbau dan sapi mati mendadak. kini peternak di (muratara) sumatera selatan di minta mewaspadai penyakit antraks. pasalnya penyakit yang di sebabkan bakteri itu kini menghebohkan peternak di . diketahui sejak awal tahun 2023 hingga bulan juli, di kabupaten muratara sudah 115 ekor kerbau mati mendadak. hewan bernilai ekonomi tinggi itu terpapar penyakit sapi ngorok atau selticaemia epizootica (se). baca juga : kepala dinas pertanian dan perikanan kabupaten muratara, ade mairi melalui kabid kesehatan hewan marfiandi mengungkapkan,  mereka masih bergelut menghadapi kasus penyakit kerbau dan sapi ngorok. dia mengatakan, hampir seluruh ternak di muratara sudah di beri vaksin. "kami masih gencar melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk antisipasi penyakit se,”katanya. “pantau kami yang terdata sudah 115 hewan ternak yang mati mendadak, tapi  kami yakin jumlah lebih, karena ada kasus kematian hewan ternak yang tidak terpantau dan tidak di laporan," bebernya. marfiandi mengungkapkan, ada perbendaan signifikan antara penyakit antraks degan se. jika se hanya menular terhadap hewan jenis kaki empat namun tidak kemanusia, sedangkan antraks bisa menular ke manusia. "untuk sementara ini tidak ada kasus antraks yang terpantau diwilayah kita,"cetusnya. "tapi sudah ada edaran provinsi untuk mewaspadai penyakit menular terhadap hewan seperti rabies, avian influenza (ai), jembrana, african swine fiver (asf), dan terakhir antraks," katanya.
Tag
Share