Reporter: Hendra Agustian
|
Editor: Hendra Agustian
|
Kamis , 16 Feb 2023 - 04:45
PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) berhasil menurunkan angka prevalensi balita gagal tumbuh kembang (stunting) mencapai 6,2 persen tahun 2022. Angka stunting Sumsel itu sekitar 24,8 persen tahun 2021, turun menjadi 18,6 persen tahun 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dr H Trisnawarman MKes SpKKLP, menjelaskan, angka ini berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI) prevalensi balita stunting. “Namun memang masih ditemukan angka stunting yang tinggi di sejumlah wilayah,” ujarnya pada rakerda peningkatan sinergitas dan kolaborasi pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Sumsel, di Ballroom Novotel Palembang, kemarin (15/2). Yakni Kabupaten Musi Rawas (Mura) mencapai 25,4 persen dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) mencapai 24,9 persen. Lalu Kabupaten Banyuasin sekitar 24,8 persen.
Stunting Sumsel Turun 6,2 Persen
Hendra Agustian
Hendra Agustian
palembang – pemerintah provinsi sumatera selatan (pemprov sumsel) berhasil menurunkan angka prevalensi balita gagal tumbuh kembang (stunting) mencapai 6,2 persen tahun 2022. angka stunting sumsel itu sekitar 24,8 persen tahun 2021, turun menjadi 18,6 persen tahun 2022.
kepala dinas kesehatan provinsi sumsel, dr h trisnawarman mkes spkklp, menjelaskan, angka ini berdasarkan data survei status gizi indonesia (ssgi) prevalensi balita stunting. “namun memang masih ditemukan angka stunting yang tinggi di sejumlah wilayah,” ujarnya pada rakerda peningkatan sinergitas dan kolaborasi pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di provinsi sumsel, di ballroom novotel palembang, kemarin (15/2). yakni kabupaten musi rawas (mura) mencapai 25,4 persen dan kabupaten ogan ilir (oi) mencapai 24,9 persen. lalu kabupaten banyuasin sekitar 24,8 persen.