Beban Jadi Caretaker Persebaya? Uston: Biasa Aja Tuh
Reporter: kumaidi sumeks
|
Editor: kumaidi sumeks
|
Selasa , 08 Aug 2023 - 11:00
BACAKORAN.CO - Persebaya Surabaya tidak punya pelatih kepala. Sejak Aji Santoso diistirahatkan manajemen Persebaya, tim berjuluk Bajul Ijo itu tidak punya pelatih kepala Jumat (4/8).
Manajemen istirahatkan Aji Santoso menyusul rentetan hasil kurang baik di Liga 1 2023/2024. Enam pertandingan yang telah berlangsung, Persebaya baru bisa memetik lima poin.
Poin itu terkumpul usai menang atas Persis Solo dan dua kali imbang. Sisanya, pertandingan berakhir dengan kekalahan.
Kekalahan paling menyakitkan adalah kalah 1-2 dari Persikabo 1973. Hasil minus itu tersaji saat Persebaya menjadi tuan rumah.
Di saat yang sama, kekalahan itu menegaskan bahwa Aji Santoso tidak mampu memenuhi target manajemen. Sebab, Aji mendapat ultimatum harus bisa memproduksi 7 poin dalam tiga laga.
Target itu harus terpenuhi sejak menjamu Persikabo 1973 dan dua laga berikutnya melawan Bhayangkara FC dan Persita Tangerang. Karena lawan Persikabo kalah, maka skenario meraup tujuh angka dipastikan buyar.
Sebab, jika mampu memenangkan dua laga ke depan juga tambahan angka maksimal enam. Sebagai konsekuensinya, manajemen istirahatkan Aji dan mengangkat Uston Nawawi sebagai caretaker.
Tugas Uston adalah memimpin dua pertandingan terdekat Persebaya. Sore ini melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga dan menjamu Persita beberapa hari kemudian.
Uston mengaku tidak terbebani dengan tugasnya ini. Baginya, hidupnya sudah terbiasa dengan beban sejak memutuskan menjadi pemain Persebaya Surabaya.
"Saat jadi pemain, ketika memilih gabung Persebaya, sudah harus siap dengan segala konsekuensinya. Dulu jadi pemain juga banyak beban, jadi tidak ada masalah. Tugas kami di dua game ini," terang Uston.
Sebagai pemain, Uston mengawali profesinya di Persebaya pada 1995 hingga 2003. Setelah semusim merasakan atmosfer di PSPS Pekanbaru, dia kembali lagi ke Persebaya pada musim 2004 hingga 2008.
Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2013, pelatih berusia 44 tahun ini mengawali karir sebagai pelatih di PSIR Rembang pada 2016. Selanjutnya menjadi pelatih Persebaya U-20 pada 2018-2021.
"Jadi tidak ada kata lain kecuali fight," tegasnya.
Dia tidak bisa langsung mengubah cara bermain Persibaya di bawah asuhan Aji Santoso. Waktu persiapan mepet.
"Tidak ada perubahan karena tidak ada banyak waktu. Lihat bagaimana di pertandingan nanti," ujarnya.
Para pemain juga sudah siap tempur. Ini karena mereka menyadari hanya kemenangan yang bisa menguatkan mental tanding para pemain.
"Kami juga saling support di ruang ganti. Yang jelas, besok kami harus menang," tukasnya.(*)
Beban Jadi Caretaker Persebaya? Uston: Biasa Aja Tuh
kumaidi sumeks
kumaidi sumeks
bacakoran.co - persebaya surabaya tidak punya pelatih kepala. sejak aji santoso diistirahatkan manajemen persebaya, tim berjuluk bajul ijo itu tidak punya pelatih kepala jumat (4/8).
manajemen istirahatkan aji santoso menyusul rentetan hasil kurang baik di liga 1 2023/2024. enam pertandingan yang telah berlangsung, persebaya baru bisa memetik lima poin.
poin itu terkumpul usai menang atas persis solo dan dua kali imbang. sisanya, pertandingan berakhir dengan kekalahan.
kekalahan paling menyakitkan adalah kalah 1-2 dari persikabo 1973. hasil minus itu tersaji saat persebaya menjadi tuan rumah.
di saat yang sama, kekalahan itu menegaskan bahwa aji santoso tidak mampu memenuhi target manajemen. sebab, aji mendapat ultimatum harus bisa memproduksi 7 poin dalam tiga laga.
target itu harus terpenuhi sejak menjamu persikabo 1973 dan dua laga berikutnya melawan bhayangkara fc dan persita tangerang. karena lawan persikabo kalah, maka skenario meraup tujuh angka dipastikan buyar.
sebab, jika mampu memenangkan dua laga ke depan juga tambahan angka maksimal enam. sebagai konsekuensinya, manajemen istirahatkan aji dan mengangkat uston nawawi sebagai caretaker.
tugas uston adalah memimpin dua pertandingan terdekat persebaya. sore ini melawan bhayangkara fc di stadion patriot candrabhaga dan menjamu persita beberapa hari kemudian.
uston mengaku tidak terbebani dengan tugasnya ini. baginya, hidupnya sudah terbiasa dengan beban sejak memutuskan menjadi pemain persebaya surabaya.
"saat jadi pemain, ketika memilih gabung persebaya, sudah harus siap dengan segala konsekuensinya. dulu jadi pemain juga banyak beban, jadi tidak ada masalah. tugas kami di dua game ini," terang uston.
sebagai pemain, uston mengawali profesinya di persebaya pada 1995 hingga 2003. setelah semusim merasakan atmosfer di psps pekanbaru, dia kembali lagi ke persebaya pada musim 2004 hingga 2008.
setelah memutuskan gantung sepatu pada 2013, pelatih berusia 44 tahun ini mengawali karir sebagai pelatih di psir rembang pada 2016. selanjutnya menjadi pelatih persebaya u-20 pada 2018-2021.
"jadi tidak ada kata lain kecuali fight," tegasnya.
dia tidak bisa langsung mengubah cara bermain persibaya di bawah asuhan aji santoso. waktu persiapan mepet.
"tidak ada perubahan karena tidak ada banyak waktu. lihat bagaimana di pertandingan nanti," ujarnya.
para pemain juga sudah siap tempur. ini karena mereka menyadari hanya kemenangan yang bisa menguatkan mental tanding para pemain.
"kami juga saling support di ruang ganti. yang jelas, besok kami harus menang," tukasnya.(*)
- Tag
-
- Share
-