Demi Bahagiakan Fans, Latvia Tidak Ciut Hadapi Juara Bertahan Spanyol
Reporter: kumaidi sumeks
|
Editor: kumaidi sumeks
|
Jumat , 01 Sep 2023 - 11:52
BACAKORAN.CO - Siapa sangka Latvia bisa menjadi kuda hitam di FIBA World Cup 2023. Mereka melaju ke babak kedua dengan status tim debutan.
Mereka tidak hanya menjaga asa menjadi yang terbaik di ajang ini. Penampilan impresif mereka juga mengejutkan semua pihak.
Ini karena mereka menyingkirkan tim kuat Prancis dalam perebutan tiket ke babak kedua dari penyisihan Grup H.
Di penyisihan, tim asuhan Luca Banchi mengemas dua kemenangan dan sekali kekalahan.
Nah, hari ini Latvia menghadapi ujian berat. Mereka harus berhadapan dengan juara bertahan Spanyol di Indonesia Arena Senayan, Jakarta Pusat.
Laga ini penting karena menjadi salah satu penentuan meraih tiket perempat final. Sebab, selain hadapi Spanyol, mereka juga harus atasi Brasil juga.
Di saat yang sama, Latvia juga masih bergantung pada hasil pertandingan lainnya. Duel Spanyol lawan Kanada.
Skenario ini satu-satunya yang terbaik bagi Latvia menyuju ke delapan besar, ketimbang berhitung selisih poin dengan dua tim unggulan, yakni Spanyol dan Kanada.
"Dari seluruh kompetisi yang kami ikuti, kami selalu berada di ranking bawah. Kami menerima status itu sejak awal. Kami respek kepada seluruh lawan, tapi kami tidak takut bermain dan melawan siapa pun," kata pelatih Luca Banchi kepada wartawan, Kamis malam (31/8).
Melawan Spanyol, tidak bisa menurunkan komposisi terbaik. Sebab, Latvia kehilangan Dairis Bertans.
Pelatih asal Italia ini tetap memiliki keyakinan di laga ini. Mereka sepakat mengusung target utama, yaitu memberikan emosi kepada fans mereka yang selalui support dari pinggir lapangan.
"Itu yang paling penting. Kami memainkan bola basket yang kami suka, dan respons yang diberikan fans kami adalah balasan terbaik yang bisa kami dapatkan," kata Luca Banchi.
Dari sisi pemain, Davis Bertans memuji Spanyol sebagai tim hebat dengan banyak pemain yang bermain bersama-sama selama bertahun-tahun di klub dan tim nasional. Spanyol, kata dia, punya pengalaman dan saling mengenai sangat baik.
"Buat kami, (melawan Spanyol) ini persoalan mencetak skor dengan banyak energi. Bermain cepat, cara kami menempatkan diri dalam penguasaan bola," terang pemain Oklahoma City Thunder ini.
Absennya Dairis dirasakan oleh Davis. Baginya, kakaknya sebenarnya sangat dibutuhkan di lapangan.
"Dia penembak hebat, membawa banyak energi ke dalam tim. Namun seperti yang kami bicarakan sebelum pertandingan, saya pikir kami kalah dari Kanada bukan karena dia tidak bermain," ujarnya.
"Kami memulai pertandingan dengan hebat. Kami sudah membicarakannya bahwa setiap orang harus meningkat dan berusaha lebih untuk mengisi tempat yang ditinggalkan kakak saya," lanjut Davis.
Bagaimana Spanyol? Joel Parra belum bisa dipastikan bermain lawan Latvia. Small forward ini tampil sebagai starter saat menghadapi Pantai Gading dan Iran, tapi mengalami gangguan otot di kaki kirinya.
Kepastian Joel Parra bermain baru akan ditentukan menjelang laga.
Pelatih Sergio Scariolo awalnya tak memperhitungkan Latvia sebagai rival sampai mereka mengalahkan Prancis. Ia pun memberikan hormat tinggi pada tim yang dilatih kompatriotnya sesama Italia.
"Latvia, merupakan tim dengan ritme permainan tinggi, terlatih dengan baik dan memiliki kualitas dalam bertahan," ujarnya.
"Mereka punya kemampuan menembak, taktik, dan mampu membuat kami kesulitan. Mereka juga memiliki pemain keenam di lapangan yakni para pendukung mereka," kata Scariolo.(*)
Demi Bahagiakan Fans, Latvia Tidak Ciut Hadapi Juara Bertahan Spanyol
kumaidi sumeks
kumaidi sumeks
bacakoran.co - siapa sangka latvia bisa menjadi kuda hitam di fiba world cup 2023. mereka melaju ke babak kedua dengan status tim debutan.
mereka tidak hanya menjaga asa menjadi yang terbaik di ajang ini. penampilan impresif mereka juga mengejutkan semua pihak.
ini karena mereka menyingkirkan tim kuat prancis dalam perebutan tiket ke babak kedua dari penyisihan grup h.
di penyisihan, tim asuhan luca banchi mengemas dua kemenangan dan sekali kekalahan.
nah, hari ini latvia menghadapi ujian berat. mereka harus berhadapan dengan juara bertahan spanyol di indonesia arena senayan, jakarta pusat.
laga ini penting karena menjadi salah satu penentuan meraih tiket perempat final. sebab, selain hadapi spanyol, mereka juga harus atasi brasil juga.
di saat yang sama, latvia juga masih bergantung pada hasil pertandingan lainnya. duel spanyol lawan kanada.
skenario ini satu-satunya yang terbaik bagi latvia menyuju ke delapan besar, ketimbang berhitung selisih poin dengan dua tim unggulan, yakni spanyol dan kanada.
"dari seluruh kompetisi yang kami ikuti, kami selalu berada di ranking bawah. kami menerima status itu sejak awal. kami respek kepada seluruh lawan, tapi kami tidak takut bermain dan melawan siapa pun," kata pelatih luca banchi kepada wartawan, kamis malam (31/8).
melawan spanyol, tidak bisa menurunkan komposisi terbaik. sebab, latvia kehilangan dairis bertans.
pelatih asal italia ini tetap memiliki keyakinan di laga ini. mereka sepakat mengusung target utama, yaitu memberikan emosi kepada fans mereka yang selalui support dari pinggir lapangan.
"itu yang paling penting. kami memainkan bola basket yang kami suka, dan respons yang diberikan fans kami adalah balasan terbaik yang bisa kami dapatkan," kata luca banchi.
dari sisi pemain, davis bertans memuji spanyol sebagai tim hebat dengan banyak pemain yang bermain bersama-sama selama bertahun-tahun di klub dan tim nasional. spanyol, kata dia, punya pengalaman dan saling mengenai sangat baik.
"buat kami, (melawan spanyol) ini persoalan mencetak skor dengan banyak energi. bermain cepat, cara kami menempatkan diri dalam penguasaan bola," terang pemain oklahoma city thunder ini.
absennya dairis dirasakan oleh davis. baginya, kakaknya sebenarnya sangat dibutuhkan di lapangan.
"dia penembak hebat, membawa banyak energi ke dalam tim. namun seperti yang kami bicarakan sebelum pertandingan, saya pikir kami kalah dari kanada bukan karena dia tidak bermain," ujarnya.
"kami memulai pertandingan dengan hebat. kami sudah membicarakannya bahwa setiap orang harus meningkat dan berusaha lebih untuk mengisi tempat yang ditinggalkan kakak saya," lanjut davis.
bagaimana spanyol? joel parra belum bisa dipastikan bermain lawan latvia. small forward ini tampil sebagai starter saat menghadapi pantai gading dan iran, tapi mengalami gangguan otot di kaki kirinya.
kepastian joel parra bermain baru akan ditentukan menjelang laga.
pelatih sergio scariolo awalnya tak memperhitungkan latvia sebagai rival sampai mereka mengalahkan prancis. ia pun memberikan hormat tinggi pada tim yang dilatih kompatriotnya sesama italia.
"latvia, merupakan tim dengan ritme permainan tinggi, terlatih dengan baik dan memiliki kualitas dalam bertahan," ujarnya.
"mereka punya kemampuan menembak, taktik, dan mampu membuat kami kesulitan. mereka juga memiliki pemain keenam di lapangan yakni para pendukung mereka," kata scariolo.(*)
- Tag
-
- Share
-