Sandi Tawarkan Konektivitas sektor Ini kepada Negara ASEAN, Yakin Cuan Akan Mengalir

BACAKORAN.CO - Keindahan alam dan budaya. Dua hal ini menjadi perhatian Menparekraf Sandiaga Uno saat menawarkan gagasan dalam penguatan pariwisata kepada negara-negara ASEAN. Menurutnya, negara-negara ASEAN harus dapat memaksimalkan berbagai keunggulan yang dimiliki seperti keindahan alam. Kemudian keragaman budaya, dan keramahan masyarakatnya sebagai kekuatan utama sektor pariwisata di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global. "Ini adalah sesuatu yang belum banyak dimaksimalkan, kita belum cukup memperhatikan dengan baik kekuatan ini," ujar Menparekraf Sandiaga saat menjadi panelis di ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) bertajuk "ASEAN Matters: Resilience and Stability in a Fractious Global Economy" di Hotel Sultan, Jakarta. Ide ini muncul, karena Menparekraf Sandiaga Uno menilai bahwa keindahan alam juga keragaman budaya di negara-negara ASEAN telah banyak diakui dunia internasional. Industri perjalanan dan pariwisata global kerap memasukkan destinasi di negara-negara ASEAN dalam 50 terbaik di dunia. Seperti Bali, Phuket, Cebu, dan lainnya. "Kita perlu bekerja sesuai dengan kekuatan dan ketahanan yang kita miliki," terang Sandiaga. Untuk mewujudkan ini, Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa negara-negara di ASEAN selanjutnya harus dapat memperkuat kerja sama khususnya dalam membangun interkonektivitas yang baik. Komunitas bisnis, pemerintah, serta seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi penuh, 360 derajat khususnya dalam penguatan rantai pasok. Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan perekonomian dengan berbagai isu global yang berkembang. Termasuk tentang penguatan secara digital dan sisi keberlanjutan. "Kami menyebutnya ekonomi hijau. Kita harus percaya bahwa jika kita bekerja sama, ASEAN tidak hanya akan menjadi episentrum pertumbuhan tetapi juga kawasan nomor satu dalam investasi karena perekonomian di ASEAN sedang berkembang sangat pesat," tegas Sandiaga. Di ajang ASEAN Tourism Forum di Yogyakarta awal tahun kemarin telah dicetuskan program ASEAN Single Destination. Program ini diharapkan terus dioptimalkan oleh negara-negara ASEAN dengan memperkuat konektivitas antarnegara ASEAN. "Saya baru pulang dari Belitung dan belum ada penerbangan langsung (internasional) ke Belitung. Itu harus ditingkatkan, Labuan Bajo harus juga kita hubungkan dengan Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, ini dalam dua tiga bulan ke depan akan kita tambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi," kata Sandiaga. "Jadi konsep ASEAN Single Destination ini harus didukung oleh interconnectivity dari segi penerbangan udara dan juga lebih banyak feri (penyeberangan) yang menghubungkan Kepulauan Riau dengan Singapura dan Malaysia," ujar Sandiaga.(*)

Sandi Tawarkan Konektivitas sektor Ini kepada Negara ASEAN, Yakin Cuan Akan Mengalir

kumaidi sumeks

kumaidi sumeks


bacakoran.co - keindahan alam dan budaya. dua hal ini menjadi perhatian menparekraf sandiaga uno saat menawarkan gagasan dalam penguatan pariwisata kepada negara-negara asean. menurutnya, negara-negara asean harus dapat memaksimalkan berbagai keunggulan yang dimiliki seperti keindahan alam. kemudian keragaman budaya, dan keramahan masyarakatnya sebagai kekuatan utama sektor pariwisata di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global. "ini adalah sesuatu yang belum banyak dimaksimalkan, kita belum cukup memperhatikan dengan baik kekuatan ini," ujar menparekraf sandiaga saat menjadi panelis di asean business advisory council (asean-bac) bertajuk "asean matters: resilience and stability in a fractious global economy" di hotel sultan, jakarta. ide ini muncul, karena menparekraf sandiaga uno menilai bahwa keindahan alam juga keragaman budaya di negara-negara asean telah banyak diakui dunia internasional. industri perjalanan dan pariwisata global kerap memasukkan destinasi di negara-negara asean dalam 50 terbaik di dunia. seperti bali, phuket, cebu, dan lainnya. "kita perlu bekerja sesuai dengan kekuatan dan ketahanan yang kita miliki," terang sandiaga. untuk mewujudkan ini, menparekraf sandiaga mengatakan bahwa negara-negara di asean selanjutnya harus dapat memperkuat kerja sama khususnya dalam membangun interkonektivitas yang baik. komunitas bisnis, pemerintah, serta seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi penuh, 360 derajat khususnya dalam penguatan rantai pasok. ia menekankan pentingnya mengintegrasikan perekonomian dengan berbagai isu global yang berkembang. termasuk tentang penguatan secara digital dan sisi keberlanjutan. "kami menyebutnya ekonomi hijau. kita harus percaya bahwa jika kita bekerja sama, asean tidak hanya akan menjadi episentrum pertumbuhan tetapi juga kawasan nomor satu dalam investasi karena perekonomian di asean sedang berkembang sangat pesat," tegas sandiaga. di ajang asean tourism forum di yogyakarta awal tahun kemarin telah dicetuskan program asean single destination. program ini diharapkan terus dioptimalkan oleh negara-negara asean dengan memperkuat konektivitas antarnegara asean. "saya baru pulang dari belitung dan belum ada penerbangan langsung (internasional) ke belitung. itu harus ditingkatkan, labuan bajo harus juga kita hubungkan dengan bangkok, singapura, kuala lumpur, ini dalam dua tiga bulan ke depan akan kita tambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi," kata sandiaga. "jadi konsep asean single destination ini harus didukung oleh interconnectivity dari segi penerbangan udara dan juga lebih banyak feri (penyeberangan) yang menghubungkan kepulauan riau dengan singapura dan malaysia," ujar sandiaga.(*)
Tag
Share