Untuk Suami Perantau, Urusan Syahwat Itu Penting, Istri Boleh Minta Cerai Loh

Jumat 06 Oct 2023 - 10:25 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

 

Termasuk kata Buya Yahya mengundang syahwat dengan pasangan yang berjauhan. “Pelampiasannya dimana setelah itu,”ujarnya.

BACA JUGA:Syahnaz Sadiqah Mengaku Menyesal Telah Selingkuh Dari Suaminya: Terima Kasih Kamu Yang Nggak Pernah Ninggalin

 

 “Maka insyaallah yang bertanya ini adalah memang sudah berusaha mengusir syahwat,  syahwat  yang bukan diundang,”cetusnya.

 

Maka menghentikan syahwat itu adalah dengan cara banyak memohon kepada Allah. Misalnya dengan  mengambil air wudu baca al-qur'an atau shalat atau dia degan aktivitas yang lainnya.

 

Khusus dalam kasus penanya yang sudah berusaha namun tetap tidak bisa meredam syahwatnya, Buya Yahya mengatakan bahwa  kedekatan dalam pernikahan itu penting.

 

“Jangan hanya mementingkan urusan ekonomi, riski bisa dicari dimana saja.  Tapi kalau urusan kehalalan syahwat ini harus dengan pasangan,”ujarnya.

BACA JUGA:Curiga Pacar Lagi Selingkuh? Sadap Dengan Aplikasi AIRDROID, Dijamin Berfungsi!

 

“Harus dengan pasangannya,  tidak bisa digantikan apalagi zina enggak boleh,”tegasnya.

 

Kemudian kata Buya Yahya secara khusus   jika suami pergi karena urusan nafaqah, anda harus yakinkan kepada beliau bahwasanya anda tidak akan menuntut urusan nafakah.

 

“Anda menyuruh pulang,  kalau misalnya anda punya tuntutan masalah nafkah, bingung nanti sampai di rumah ribut  lagi,”katanya.

 

“Tapi kalau anda katakan siap makan apa adanya dan hidup sederhana   yang penting bisa bertemu. Sampaikan hajat anda sebagai seorang istri,”ucapnya.

BACA JUGA:Tips Keluarga Harmonis: Rahasia Keharmonisan dari dr. Aisah Dahlan, CHt.

 

Jika ternyata suami tidak mau mendengar, tidak mau  menggubris sementara istri sudah bisa menerima apa adanya, maka kata Buya Yahya ketahuilah qaidah sederhana wanita yang tidak tidak terpenuhi kebutuhan batinnya sementara dia takut masuk wilayah mudorat keharaman,  maka saat itu sang wanita di suruh bersabar.

 

“Menunggu kesabaran sampai diperkirakan 4 bulan suami tidak menggauli, maka sang istri tidak dosa mengajukan gugatan ke mahkamah,”jelasnya.

 

“Karena ini urusan pribadinya tidak bisa diwakilkan kepada siapapun,”pungkasnya.(*)

 

Kategori :