BACAKORAN.CO - Benda antik selalu memikat hati banyak orang karena memiliki nilai sejarah dan keindahan yang tak ternilai harganya.
Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih banyak barang antik yang terpendam dalam aliran Sungai Musi, lahan perkebunan, dan perairan Sungai Batanghari Jambi.
Kolektor barang antik, Faisal Sazilin, telah menjadi saksi hidup dari keberadaan barang-barang antik yang menggoda ini.
Faisal Sazilin, seorang kolektor barang antik, sudah menjalani hobi mengoleksi benda-benda antik sejak tahun 2010.
BACA JUGA:Manfaat Es Batu untuk Kulit Wajah: Rahasia Kulit Cantik ala 2023 yang Bikin Kamu Fresh
Awalnya, ia fokus pada koleksi koin dari berbagai zaman, mulai dari Dinasti Sriwijaya hingga zaman Belanda, bahkan koin dari Kesultanan Palembang dan koin Nusantara.
Koleksi koin-koin ini menceritakan sejarah perdagangan dan mata uang yang digunakan pada masa lalu.
Namun, karena sumber koin semakin terbatas, Faisal beralih ke koleksi barang-barang antik berbahan keramik sejak tahun 2015.
Saat ini, ia memiliki koleksi sekitar 5 ribu barang antik yang mencakup berbagai jenis dan zaman, mulai dari Dinasti Tang hingga Dinasti Qing dari China, bahkan hingga zaman Republik China tahun 1900-an.
Faisal memperoleh barang-barang antik ini secara bertahap, terutama dari Sungai Musi yang menjadi salah satu sumber utama penemuan barang antik di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Pengemudi Mabuk, Mobil Supercar Senilai Rp 5 Miliar Hantam Lima Kendaraan
Jenis barang antik yang ditemukannya bervariasi, termasuk piring, mangkok, bule-bule, kendi, manik-manik, guci, hingga gerabah atau barang dari tanah seperti yang digunakan pada zaman Sriwijaya.
Beberapa barang antik dari China menampilkan hiasan dan motif keramik yang indah, menunjukkan tingkat keahlian dan keindahan seni keramik pada masa itu.
Namun, mencari barang antik asli bukanlah tugas yang mudah.
Pasar juga dipenuhi dengan barang palsu atau replika, sehingga memerlukan pengetahuan dan pengalaman untuk membedakan barang asli dari yang palsu.
Barang antik ini tidak jarang ditemukan dalam kondisi yang sangat kuno, tersembunyi dalam kebun atau bahkan tenggelam di dasar sungai.
Faisal mengaku bahwa dia membeli barang-barang antik ini dari berbagai sumber, termasuk penemu, penggali tanah, dan penyelam sungai Musi.
Setiap barang antik memiliki kisahnya sendiri, dan Faisal dengan penuh semangat merambah apa yang ditemukannya dan mengangkatnya ke permukaan.
Keberadaan barang antik ini di Sumsel dan Jambi merupakan bukti hidup dari sejarah yang kaya dan beragam di wilayah tersebut.
Barang-barang ini menjadi jendela ke masa lalu yang mengingatkan kita akan keindahan budaya dan kekayaan warisan nenek moyang kita yang harus dijaga dengan baik.