Vitamin A digunakan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk penglihatan, reproduksi, kekebalan, dan pertumbuhan.
Tubuh mengatur konversi beta-karoten menjadi vitamin A berdasarkan kebutuhan.
Ketika tubuh memiliki cukup vitamin A, konversi beta-karoten akan melambat atau berhenti.
Tambahan beta-karoten yang tidak digunakan akan disimpan dalam hati dan jaringan lemak.
Warna kulit tanned, yang dikenal sebagai karotenoderma, terjadi ketika kelebihan beta-karoten akumulasi di kulit.
Ini adalah kondisi yang tidak berbahaya dan bersifat kosmetik, biasanya mereda seiring waktu ketika asupan makanan kaya karotenoid dikurangi.
3. Karotenemia: Kondisi yang Tidak Berbahaya
Karotenemia adalah kondisi ketika darah mengandung terlalu banyak karotenoid, menyebabkan kulit terlihat kuning.
Dr. Arini menjelaskan bahwa karotenemia disebabkan oleh konsumsi berlebihan makanan kaya karotenoid seperti wortel dan ubi jalar.
Meskipun kondisi ini hanya bersifat kosmetik dan tidak berbahaya, perubahan warna kulit ini bisa mencolok, terutama pada telapak tangan dan kaki.
Jadi, sementara mengonsumsi wortel dan makanan kaya beta-karoten adalah bagian dari diet sehat.
Mengharapkan wortel saja dapat mengubah warna kulit Anda menjadi tanned adalah mitos.
Selalu ingat untuk bijak dalam mengikuti tren kesehatan dan kecantikan di media sosial.*