Selain membran tipis, sayap mereka dilengkapi dengan bulu-bulu halus yang memberikan dukungan aerodinamis.
Selain itu, bulu-bulu halus ini berfungsi untuk melindungi kelelawar dari cuaca yang tidak diinginkan diaman kelelawar menjadikan sayap fleksibel ini sebagai selimut atau jubah yang melindungi tubuh mereka dari cuaca dingin, hujan, serta angin.
Meskipun kelelawar memiliki kemampuan terbang yang luar biasa, akan tetapi kelelawar ini memiliki keterbatasan tertentu pada saat terbang.
Berbeda dengan burung, kelelawar tidak dapat terbang secara langsung dari dataran rendah, hal Ini karena sayap kelelawar tidak menghasilkan daya angkat yang cukup kuat untuk memulai penerbangan seperti yang dapat dilakukan oleh burung.
Karenanya, kelelawar memerlukan ketinggian, seperti dahan atau tebing, untuk memulai penerbangan. Mereka menggunakan cakar mereka untuk mencapai tempat yang lebih tinggi terlebih dahulu sebelum meluncur ke angkasa.
kelelawar memiliki kemampuan penglihatan yang sangat istimewa, bahkan lebih tajam dibandingkan manusia.--
Penglihatan yang Istimewa
Salah satu asumsi yang sering keliru tentang kelelawar adalah bahwa mereka mengalami kebutaan atau memiliki penglihatan yang buruk.
Akan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya dimana kelelawar memiliki kemampuan penglihatan yang sangat istimewa, bahkan lebih tajam dibandingkan manusia.
Mereka mengandalkan sel-sel yang disebut batang pada mata mereka untuk mengatur penglihatan pada saat di malam hari serta memburu mangsanya.
Sel-sel batang ini memungkinkan kelelawar untuk beradaptasi dalam kondisi cahaya redup, seperti saat fajar dan senja.
Sehingga, mereka dapat melihat objek dengan jelas dalam kondisi minim cahaya pada jarak sekitar 10 hingga 20 meter.
Meskipun mata kelelawar tidak memiliki persepsi penuh warna, penglihatan mereka secara keseluruhan lebih superior dibandingkan manusia dalam kondisi cahaya rendah.
Sebagai hewan nokturnal yang aktif di malam hari, kelelawar telah mengembangkan strategi unik untuk bertahan hidup dalam kegelapan.
Dimana kelelawar tersebut bergantung pada penglihatan yang dibatasi oleh jarak, tetapi juga menggunakan kemampuan luar biasa yang dikenal sebagai ekolokasi.
Dalam proses ekolokasi, kelelawar mengirimkan gelombang suara ultrasonik ke lingkungan sekitarnya dan kemudian menangkap gema yang dipantulkan kembali.