BACA JUGA:Menjaga Keharmonisan Keluarga dalam Era Digital, Konsultasi Keluarga Online dengan Ustadz
Beberapa Contoh Bisnis di Era Digital dan Dampak Kedepannya
1. E-Commerce (Perdagangan Daring)
Dampak Kedepan: E-commerce terus tumbuh dan berkembang dengan cepat. Dampaknya termasuk peningkatan persaingan antara platform e-commerce dan perubahan dalam perilaku belanja konsumen.
Bisnis ini mendorong inovasi dalam logistik, pengiriman, dan pengalaman belanja online. Di masa depan, teknologi seperti augmented reality dan virtual reality mungkin akan lebih terintegrasi dalam pengalaman belanja e-commerce.
Omzet e-commerce di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data terbaru hingga Juni 2023, pendapatan bisnis e-commerce di Indonesia mencapai sekitar Rp 773,7 triliun atau sekitar 51,9 miliar dolar AS.
Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi dalam sektor e-commerce di Indonesia.
Selain itu, dominasi pasar e-commerce di Indonesia terbagi antara beberapa platform utama. Shopee dan Tokopedia merupakan dua platform terbesar di Indonesia. Pengguna e-commerce di Indonesia diproyeksikan mencapai 196,47 juta pada tahun 2023.
Ini mencerminkan potensi pasar yang cerah di era digitalisasi.
Dalam hal market share, Shopee mendominasi dengan 36%, sementara Tokopedia memiliki 35%. Ini menunjukkan persaingan yang ketat antara kedua platform ini dalam merebut pangsa pasar e-commerce.
BACA JUGA:Bertransformasi di Era Digital
Pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia juga didorong oleh faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup konsumen yang semakin mengandalkan belanja online, serta peningkatan penetrasi internet dan teknologi di seluruh negara.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor e-commerce di Indonesia sangat menjanjikan, dengan pertumbuhan yang terus berlanjut dan persaingan yang intensif antara platform-platform besar.
2. Teknologi Keuangan (Fintech)
Bisnis fintech mencakup berbagai layanan keuangan yang menggunakan teknologi untuk memfasilitasi pembayaran,
transfer uang, pinjaman, dan investasi.
Fintech telah mengubah cara kita berinteraksi dengan uang, memungkinkan transaksi online yang lebih aman dan cepat.
Fintech akan terus berperan dalam meningkatkan akses ke layanan keuangan di seluruh dunia.
Dampaknya termasuk peningkatan inklusi keuangan, pengembangan teknologi pembayaran yang lebih maju, dan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pengelolaan risiko keuangan.
Teknologi keuangan, atau fintech, telah mengalami pertumbuhan dan inovasi yang signifikan di Indonesia.
Berikut Gambaran Singkat mengenai Fintech di Tanah Air.
Fintech di Indonesia adalah inovasi keuangan yang menggabungkan layanan keuangan dengan teknologi untuk mengubah model bisnis, menciptakan solusi keuangan yang baru dan lebih baik.
Perusahaan Fintech di Indonesia menawarkan berbagai layanan, termasuk pembayaran tagihan (misalnya isi ulang pulsa seluler, tagihan kartu kredit, pembelian token listrik PLN), pinjaman, platform investasi, dompet digital, dan banyak lagi.
BACA JUGA:Rahasia Sukses Berbisnis Kuliner di Era Digital
Layanan ini melayani beragam kebutuhan keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) mengatur industri fintech untuk menjamin keselamatan dan keamanan transaksi keuangan serta melindungi konsumen.
Fintech telah berkembang pesat di Indonesia, menawarkan solusi keuangan digital kepada masyarakat luas.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh populasi negara yang besar dan terhubung secara digital.
Fintech memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan inklusi keuangan dengan menyediakan akses terhadap perbankan dan layanan keuangan bagi masyarakat dan individu yang sebelumnya kurang terlayani.
Sektor fintech di Indonesia terus berkembang, memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi negara dan menyediakan layanan keuangan yang dapat diakses oleh banyak orang.
3. Telemedicine (Kesehatan Daring)
Telemedicine telah menjadi lebih penting selama pandemi COVID-19 dan diperkirakan akan terus berkembang.
Dampaknya termasuk peningkatan akses ke perawatan kesehatan, pengurangan biaya perawatan kesehatan, dan penggunaan teknologi seperti telemonitoring dan analitik data untuk pemantauan kesehatan yang lebih efisien.
Telemedis adalah layanan kesehatan yang memungkinkan konsultasi dan perawatan medis jarak jauh melalui penggunaan berbagai perangkat dan platform teknologi informasi.
Hal ini memungkinkan pasien untuk mengakses keahlian medis tanpa perlu kunjungan langsung.
BACA JUGA:NO 3 Bikin Terkejut! 5 Peluang Usaha yang Tak Kenal Mati, AI Sih Lewat..
Jenis Telemedis
Telemedis Sinkron: Ini melibatkan interaksi real-time antara pasien dan penyedia layanan kesehatan, seperti konsultasi video.
Telemedis Asinkron: Ini mengacu pada komunikasi yang tidak terjadi secara real-time, sering kali melibatkan pengiriman pesan
atau konsultasi berbasis email.
Manfaat dan Aplikasi
Telemedis menawarkan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil atau kurang terlayani.
Ini dapat menjadi solusi untuk konsultasi medis non-darurat, kunjungan tindak lanjut, dan penanganan kondisi kronis.
Telemedis menjadi terkenal selama pandemi COVID-19 sebagai sarana untuk mempertahankan layanan kesehatan sekaligus mengurangi kontak langsung.
Penggunaan telemedis mungkin tunduk pada peraturan hukum di berbagai daerah.
Kerangka hukum harus dipertimbangkan untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang layanan kesehatan dan privasi pasien.
Silakan berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli hukum untuk mendapatkan panduan spesifik dan terkini mengenai praktik telemedis di wilayah Anda.