BACAKORAN.CO - PANAS! Isu pencabutan baliho atribut PDIP Ganjar Mahfud di Bali mencuat di berita, jokowi berikan respon seperti ini lho, Ganjar ngamuk?
Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Tanggapan Jokowi dan Kontroversi Netralitas
Pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gianyar, Bali, sebuah insiden terjadi.
Pencopotan baliho pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta atribut PDIP, menghebohkan publik.
Jokowi memberikan komentarnya terkait insiden tersebut dalam sesi wawancara usai groundbreaking Bandara IKN.
BACA JUGA:Ini 10 Rekomendasi untuk Pengawas Pemilu Daerah Hadapi Penetapan DCT Legislatif
Jokowi meminta pemerintah daerah berhati-hati dalam menata atribut partai.
Menurutnya, pemda seharusnya meminta izin kepada pengurus partai terkait pemindahan atribut tersebut.
"ASN semua harus netral, TNI semua harus netral, Polri semua harus netral. Oleh sebab itu, pemindahan beberapa atribut partai mestinya pemerintah kabupaten, kota, serta provinsi harus meminta izin kepada pengurus partai di daerah," tegas Jokowi.
Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud dan atribut PDIP terjadi jelang kedatangan Jokowi di Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar.
BACA JUGA:Iran Mulai Mengancam, Milisi Houthi Yaman Serang Israel, Mungkinkah Perang Timur Tengah Meluas
Kepala Satpol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, mengungkapkan bahwa pencopotan tersebut sesuai perintah Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, untuk menjaga netralitas dalam menjelang Pemilu 2024.
Dharmadi juga menekankan bahwa pencopotan tersebut bukan merusak, melainkan hanya untuk mengamankan atribut tersebut.
Jokowi menegaskan perlunya komunikasi dengan pengurus partai sebelum mencopot atribut partai.
Insiden ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan mengenai netralitas aparat pemerintah dalam konteks politik.