BACAKORAN.CO - CEO Telegram, Pavel Durov, telah menegaskan keputusannya untuk tidak menghapus akun Hamas dari platformnya.
Meskipun tekanan yang diterimanya dari media Barat.
Tindakan tegas ini menunjukkan sikap teguh Durov dalam mendukung kebebasan berbicara di dunia maya.
Durov memandang bahwa permintaan untuk menghapus akun Hamas dari Telegram adalah tidak adil dan bermuatan politik.
Sebagai pemimpin platform komunikasi ini, dia ingin menjaga prinsip netralitas dan menghindari campur tangan politik dalam pengelolaan aplikasinya.
BACA JUGA:Bikin Haru, Bocil Tak Mau Kalah, Demo Dukung Palestina Lewat Game Roblox
Pengguna Telegram di seluruh dunia menghargai kebijakan tersebut. Mereka melihatnya sebagai upaya untuk menjaga kebebasan berbicara dan akses informasi.
Menurut Durov, Telegram adalah alat komunikasi global yang dapat digunakan oleh berbagai kelompok, asalkan mereka tidak melanggar pedoman yang telah ditetapkan oleh platform.
Selain itu, Durov dan timnya telah mengambil tindakan konkret untuk memastikan akun-akun Hamas tetap dapat diakses oleh pengguna Android.
Ketika Google memutuskan untuk memblokir akun Telegram Al Qossam dan Hamas di platform Android.
BACA JUGA:Harga Avtur Naik Akibat Perang, Jadi Biang Kerok Tiket Pesawat Mahal
Telegram segera merespons dengan menciptakan versi khusus Telegram yang dapat diunduh langsung dari situs web Telegram tanpa perlu melalui Google Play Store.
Langkah ini menjaga akses terbuka ke informasi dan komunikasi bagi pengguna Android, bahkan jika ada tekanan untuk menghentikan layanan tersebut.
Durov dan timnya memberikan pilihan kepada pengguna untuk tetap menggunakan Telegram dengan bebas.
Meskipun tekanan media Barat terus berlanjut, Pavel Durov tetap pada pendiriannya untuk menjaga kebebasan berbicara dan memberikan akses tanpa diskriminasi kepada semua pengguna Telegram, tanpa memandang latar belakang politik mereka.