BACAKORAN.CO - Kementrian Pertanian sedang mengejar jumlah produksi padi 35 juta ton pada masa panen selanjutnya. Target itu dicanangkan agar ketersediaan beras nasional aman.
Untuk mencapai target itu, semua aspek mendapat perhatian Mentan Andi Amran Sulaiman. Salah satunya adalah petugas penyuluh pertanian lapangan.
Ini karena penyuluh pertanian memiliki peranan penting dalam mengembangkan dan memajukan pertanian. Terutama dalam mewujudkan pembangunan pertanian berwawasan agribisnis karena mereka menjadi peran utama dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Bertugas mendampingi petani, yang mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai tingkat petani.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, itulah alasan dilakukannya Jambore Penyuluh Pertanian pada 5-8 November di Palu, Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Kembalikan Kepercayaan Publik di Kementan, Ini Yang Dilakukan Mentan Amran
Acara ini diharapkan bsia membangkitkan semangat para penyuluh dalam melaksanakan tugas di lapangan.
"Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian. Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan, pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," terang Dedi
Dedi menerangkan bahwa sebagai garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa, bukan lah tugas yang mudah.
"Penyuluh harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani, manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan petani, tulang punggung bangsa," jelasnya.
BACA JUGA:Per Hektare Panen 8 Ton, Kementan Pastikan Stok Beras Aman
"Jambore Penyuluh Pertanian juga merupakan kesempatan berharga untuk mengevaluasi sejauh mana peran dan keberadaan para penyuluh telah diterima oleh masyarakat," ujarnya.(*)