BACAKORAN.CO - Mitos tentang "angin duduk" telah lama menghantui masyarakat.
Namun, apa sebenarnya yang terjadi ketika seseorang mengalami gejala ini?
Dr. Ardhia Kusuma Putri, seorang Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, memberikan penjelasan tentang mitos ini dan bahaya di baliknya.
Angin duduk adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk kepada gejala yang muncul tiba-tiba, dan dalam beberapa kasus, orang yang mengalaminya bisa meninggal secara mendadak.
BACA JUGA:Aktor Ini Rela Naikkan Bobot Badan 20 kg Demi Peran di Drakor Vigilante
Mitos ini sering dikaitkan dengan masalah pada jantung.
" Dalam istilah medis, gejala yang mirip dengan angin duduk adalah angina pectoris," kata Dr Ardhia Kusuma Putri, saat talk show Mitos atau Fakta Tentang Angin Duduk (Angina Pectoris) yang dipandu MC Tarien Usman, Kamis (9/11/2023)
Angina pectoris adalah kondisi di mana seseorang mengalami rasa nyeri pada dada, terutama di sebelah kiri.
Dr. Ardhia menjelaskan bahwa selama ini telah berkembang mitos yang mengatakan bahwa "angin duduk" bisa termasuk dalam kategori berbahaya dan bahkan bisa menyebabkan kematian dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.
BACA JUGA:BKSDA Baru Tahu Jika di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Ada Hewan Dilindungi
Ini adalah salah kaprah yang berpotensi membahayakan.
Jika seseorang merasakan nyeri dada tiba-tiba, sangat penting untuk tidak melakukan aktivitas fisik apa pun.
Sebaliknya, segeralah pergi ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan Gawat Darurat Jantung.
Hal yang perlu diingat adalah waktu sangat berharga dalam kasus seperti ini, dan tidak boleh lebih dari 15 menit berlalu setelah serangan nyeri pertama.
BACA JUGA:Bucin! Saking Cintanya Cewek Bule Ini Bikin Tato Nama Pacar Dijidatnya, Netizen: Kalau Putus Gimana?