“Jadi untuk menjadi guru tabarruk untuk menjadi guru suluk untuk menjadi guru tahkim yang menyampaikan kepada Allah, tidak ada hubungannya dengan di Langgar di Mushola di Masjid di Pondok di Media Sosial, enggak ada hubungannya,”ulasnya.
Hakekatnya kata Habib Hasan, yang memenuhi syarat untuk menjadi guru tahkim atau tidak adalah ilmu agamanya yang cukup, Istiqamah yang hebat, khasiyatullah, wasius shadr wawasan yang luas dan hati betul-betul menyatu dengan beliau.
“Kalau menemukan guru yang semacam itu, serahkan diri kita dan semuanya kepadanya,”ucapnya.
Tapi jika tidak memenuhi syarat sebagai guru tahkim, ilmunya sangat-sangat terbatas, istikamahnya kadang-kadang Istiqamah kadang-kadang tidak dan tidak terlihat khasiyahtullah subhanahu wa taala yang di wajahnya, kemudian hati kita tidak nyambung 100% dengan dia maka kata Habib Hasan walaupun dia followernya jutaan pengikutnya jutaan, dia bukan guru besar kita dia bukan guru tahkim.
BACA JUGA:Miris! Siswa Ini Tantang Guru Berkelahi, Berakhir Di Keluarkan Dari Sekolahnya
“Mudah-mudahan Allah membimbing kita kepada guru yang menyampaikan kita kepada Allah Subhanahu Wa Taala,”katanya.
“Husnudzan kepada semua guru, takzim kepada semua guru, ambil berkah semua guru yang membuat kita semakin dekat dengan Allah subhanahu wa taala,”pungkasnya.(*)