Terkait isu yang berkembang yang mengatakan 2 rusa itu mati akibat di terkam macan atau harimau, Wahid menegaskan itu bukan dari BKSDA.
Dia mengaku, BKSDA akan terus melakukan monitor terkait perkembangan di lapangan. Dan meminta agar sekitar lokasi kandang dibersihkan dari semak belukar.
"Ini sudah dibersihkan, ditambah juga dengan penerangan, lebih termonitor,”urainya.
BACA JUGA:Menteri PANRB Tidak Ada Kekuatan ' Orang Dalam', Jangan Percaya Oknum Janjikan Lulus PNS
Selama beberapa malam ini kata Wahid tidak ada hewan buas yang balik lagi ke lokasi. “Kami juga standby, monitor sampai hari Minggu monitor terus. Kalau ada apa-apa 24 jam siap dihubungi," jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Suku Anak Dalam (SAD) wialayah Musi Rawas Lubuklinggau dan Musi Rawas Utara, Japarin bersikukuh menyatakan jika 2 rusa di rumah dinas bupati itu mati akibat di terkam Macan Kumbang.
Dia juga mengemukakan berbagai alasan dan ciri-ciri jika hewan buas itu adalah Macan Kumbang. Tak hanya itu, Japarin dengan yakin mengatakan jika Macan Kumbang itu akan kembali ke lokasi untuk mengambil buruannya yang mati.
Bahkan Japarin mengaku siap membantu menghadirkan Pawang Harimau dari SAD jika dibutuhkan.(*)