Karenanya, ia berharap tidak hanya satu dua orang guru maupun pelajar yang memiliki prestasi gemilang. Hal ini yang perlu dilakukan, untuk mewujudkan cita-cita menuju Kabupaten PALI yang semakin maju.
"Sesuai arahan dari Bapak Bupati, agar kita semua berupaya untuk terus saling mendukung guna terciptanya pendidikan PALI yang semakin maju," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam waktu dekat ini juga pihaknya berupaya mendampingi Putri untuk melakukan audiensi ke Bupati PALI, Bapak Gubernur Sumsel dan Mendikbudristek.
"Semoga kedepan akan semakin bermunculan preatasi-prestasi super bidang Pendidikan di kabupaten PALI.” jelasnya.
BACA JUGA:Kasihan, 4 Tahun Menunggu, Umroh Gratis Gagal Terlaksana, Alasannya Klasik
Sementara itu Kepala SD Negeri 17 Talang Ubi, M Akbar Rafsanzani mengaku tidak menyangka jika salah satu gurunya mampu menembus kompetisi jenjang internasional itu.
"Kita sungguh tidak menyangka akan berhasil (mengikuti lomba SEAMEO-red). Niat awalnya kita coba dulu berpartisipasi untuk mengukur kemampuan guru kita. Alhmadulillah ternyata berhasil meraih juara 1," katanya.
Putri Rismantia diketahui merupakan guru berbasis Sarjana Teknik Industri lulusan Universitas Teknologi Yogyakarta.
Anak pertama dari pasangan Rismanto dan Dewi Yuniati ini menyelesaikan pendidikan sarjananya tahun 2022 lalu.
BACA JUGA:Tak Hanya Melayani, Pemain Ini Berambisi Jebol Gawang Panama di Piala Dunia U-17 2023: Demi 3 Poin!
Sepulangnya dari studi yang jalani, Putri pun berinisiatif untuk mengabdikan diri sebagai seorang guru di SD Negeri 17 Talang Ubi.
Sarjana Teknik ini memilih menjadi guru terinspirasi dari ibunya yang juga merupakan guru SD. Ia merasa ada panggilan jiwa dalam batinnya saat beberapa kali menemani sang ibu saat melakukan tugas di sekolah.
"Kebetulan ibu juga seorang guru. Jadi saya sering temani ibu ke sekolah. Saat itulah saya merasa tertarik untuk mengajar,”katanya.
“Ini merupakan tantangan baru bagi saya, karena saya bukanlah seorang sarjana yang berbasis guru” imbuhnya.
Karena keuletannya dalam memberikan pendidikan pada anak, dia kemudian dipercaya sebagai guru kelas IV.