Saat melakukan proses belajar mengajar di kelas inilah, muncul keresahan agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Oleh karenanya, Putri yang bukan seorang pendidik yang berbasis ilmu keguruan, terus menggali potensi diri.
"Lalu saya mencoba menciptakan berbagai media pembelajaran termasuk juga media pembelajaran berupa video pembelajaran berbasis pengolahan sampah," ungkapnya.
Berawal dari sinilah, ia akhirnya memberanikan diri untuk mendaftarkan karyanya pada ajang Southeast Asian Waste Hero Awards yang diselenggarakan SEAMEO tahun 2023.
"Semua ini tidak terlepas dari dukungan pak Akbar selaku kepala sekolah yang terus memberikan bimbingan kepada saya,”katanya.
“Beliau juga yang memberikan link, agar saya mencoba untuk mengikuti lomba ini (Southeast Asian Waste Hero Awards-red)," terangnya.
Putri mengungkapkan, jika capaiannya dalam ajang bergengsi ini semakin memacu semangatnya untuk terus berpartisipasi dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten PALI.
BACA JUGA:7 Kuliner Khas Bengkulu Ini Bikin Ngiler, Bisa Buat Oleh Oleh Juga..
Selain itu, ia juga berharap agar guru-guru di kabupaten PALI dapat mengikuti jejaknya dalam meningkatkan kompetensi sebagai pendidik.
Ia berharap, semoga kedepannya apa yang saya lakukan memotivasi dan menggerakkan guru-guru lain untuk bisa ikut berkompetisi dalam bidang apapun di tingkat nasional maupun internasional.
"Jangan takut untuk mencoba hal baru demi kemajuan dunia pendidikan, khususnya di kabupaten PALI,”kataya.
Pada prinsipnya kata Putri, siswa hebat karena gurunya. “Guru hebat adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar," ungkapnya.(ebi)