Permintaan domestik untuk PGMEA sekitar 240 miliar won per tahun dan dapat mencapai 1 triliun won sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk komponen IT Korea.
Samsung saat ini sedang melakukan uji coba dengan PGMEA dari Chemtronics untuk melihat apakah bahan kimia tersebut dapat digunakan secara efektif dan aman dalam proses pembuatan chip.
Jika hasilnya memuaskan, Samsung dapat mengurangi ketergantungan pada impor PGMEA dan meningkatkan daya saing bisnis chip-nya.
Bisnis chip Samsung sendiri mengalami penurunan laba operasional sebesar 78 persen di kuartal ketiga tahun ini, akibat pasar chip semikonduktor yang masih lesu.
BACA JUGA:Update! Fitur Baru WhatsApp Voice Chat untuk Grup, ini Fungsinya Makin Mirip Discord
Penurunan harga chip memori dan nilai inventarisnya berdampak negatif pada kinerja Samsung, yang terpaksa memangkas produksi chip untuk menstabilkan harga.
Namun, Samsung tetap optimis dengan prospek bisnis chip-nya di masa depan.
Terutama dengan fokus pada chip yang lebih canggih dan menguntungkan seperti chip DRAM yang digunakan dalam layanan kecerdasan buatan (AI).
Samsung juga terus berinvestasi dalam pembangunan pabrik semikonduktor baru, termasuk di Amerika Serikat, untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
BACA JUGA:Canggih! Galaxy Buds 2 Pro Bisa Rekam Suara 360 Derajat, Kualitas Suara Hi-Fi dan ANC, Harganya?