BACAKORAN.CO - Problem stunting anak-anak di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah, namun program makanan tambahan (PMT) di Kota Depok mendapat sorotan.
Anggaran PMT sebesar Rp4,4 miliar dengan per porsi Rp18.000 disorot masyarakat karena dinilai tak masuk akal.
Menu PMT, seperti sup tahu dan sawi, dianggap jauh dari kata bergizi oleh penerima manfaat.
Keluhan masyarakat membuat DPRD Kota Depok turut angkat bicara setelah postingan viral di Instagram @depok24jam.
BACA JUGA:Tengah Malam di Warung Pinggir Jalan, Belasan Wanita Dibawa Pol PP, Ada yang Berambut Pirang
Penanggung jawab program dipanggil untuk memberikan penjelasan, dengan alasan biaya tambahan dan kekeliruan.
Kondisi inilah, sempat mendapatkan sorotan Presiden RI, Joko Widodo, yang mengatakan, anggaran Stunting besar di daerah
Hanya saja, banyak digunakan untuk rapat dan perjalanan dinas.
Sementara pemberian makanan bergizi ke anak sangatlah minim.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Jawa Barat, Mary Liziawati menjelaskan jika anggaran menu PMT untuk satu bayi adalah Rp18.000 per hari selama masa program 28 hari.
BACA JUGA:Daftar Daerah Gelar Job Fair, Nomor 3 di Sumsel, Cek Jadwal dan Cara Pendaftaran!
Sedangkan targetnya sebanyak 9.882 balita yang tersebar di Kota Depok.
Mary menjelaskan jika anggaran per harinya itu tidak hanya digunakan untuk biaya makanan saja, melainkan juga untuk biaya lain seperti kemasan, transportasi, hingga biaya admin aplikasi.
"(Anggaran) Rp18.000 ini all in ya, yang sampai ke rumah masing-masing sasaran. Ada biaya pajak, administrasi di aplikasi, transportasi, kemudian kemasan, dan lain sebagainya," terang Mary.
Mary lantas menjelaskan jika harga wadah makanan itu lebih mahal dikarenakan wadah yang digunakan itu bukan untuk sekali pakai, melainkan bisa dipakai hingga berulang kali.