BACAKORAN.CO - Berita Terbaru, Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru yang menunjukkan bahwa kinerja transaksi dan ekonomi keuangan digital menunjukkan kekuatan yang baik.
Keadaan ini diperkuat oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa transaksi elektronik mengalami peningkatan signifikan sebesar 17,67% (year on year/yoy), mencapai total Rp 47,71 triliun dalam sebulan.
Peningkatan ini mencerminkan adopsi yang meningkat dari masyarakat terhadap transaksi digital.
Perry menyoroti pertumbuhan yang sangat pesat dalam transaksi menggunakan QRIS, yang mencapai pertumbuhan sebesar 186,1% dengan total Rp 24,97 triliun pada Oktober 2023.
Jumlah pengguna QRIS mencapai 43,33 juta orang, sedangkan jumlah pedagang mencapai 29,53 juta, dengan mayoritas di antaranya merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Dalam mengamati besaran transaksi QRIS ini, dapat disimpulkan bahwa UMKM memiliki peran yang signifikan dalam mengadopsi teknologi pembayaran digital," ujar Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (23/11/2023).
Perry juga menekankan bahwa keberhasilan ini memberikan dorongan bagi BI untuk terus meningkatkan dan mengakselerasi perkembangan sistem pembayaran di Tanah Air.
BACA JUGA:Senyum Sehat Tanpa Beban? 4 Panduan Lengkap Scaling Gigi Gratis dengan BPJS Kesehatan
Hal ini mencakup kerjasama dengan sistem pembayaran global guna memperkuat infrastruktur digital dan memberikan dukungan lebih lanjut bagi pertumbuhan ekonomi yang berbasis digital.
Sementara QRIS menjadi fokus utama, BI juga mencatat transaksi menggunakan mesin ATM, kartu debit, dan kartu kredit sebesar Rp 606,9 triliun.
Meskipun terjadi penurunan sebesar 3% dari periode sebelumnya, jumlah ini menunjukkan bahwa masyarakat masih aktif menggunakan berbagai metode pembayaran elektronik.
Perry menyimpulkan bahwa meskipun tantangan global terus ada, BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan terus mendorong inovasi di sektor pembayaran digital.