Selanjutnya beralih ke Sport, makin menyenangkan diajak kencang.
Karakter motor penggerak elektrik tertanam cenderung smooth, tidak agresif atau segalak EV jenis SUV.
Versi yang dites memiliki kekuatan 68 PS dan torsi puncak 150 Nm. Mobil EV ini memang dirancang seperti itu.
BACA JUGA:Nikmati Petualangan Tanpa Batas dengan Chery Tiggo 7 Pro: Perjalanan Penuh Tantangan Di Indonesia..
Sehingga cocok dipakai untuk jalan santai antar anak ke sekolah dan keperluan sehari-hari.
Anda juga bisa memilih daya regeneratif dari tiga pilihan yakni weak, standar dan strong.
Lalu kita beralih kehandling, perlu diketahui untuk kendaraan listrik murni memiliki bantingan agak keras.
Tapi tidak berlaku di Wuling BinguoEV. Mobil ini mengadopsi suspensi depan MacPherson Struts dan penyangga roda belakang Torsion Beam.
Untuk melalui rumble strip yang merupakan penambahan tinggi perkerasan jalan ( yang menipakan bagian dari marka jalan) ayunan suspensi terasa nyaman dan tidak ada getaran.
Kemudian setir terasa pas digenggam. Pengendalian saat masuki jalanan zig-zag, mobil terbilang presisi. Kita langsung mudah untuk dapat rasa sensasi berkendara.
BACA JUGA:Primadona! Mitsubishi XFORCE Mengaspal di Indonesia
Dengan dimensinya ringkas. Begitu juga saat kendaraan diparkirkan (simulasi) di lahan sempit, tidak terasa sulit.
Visual dari depan dan belakang bagus, cenderung minim blind sport. Apalagi posisi dasbor begitu rendah.
Ada fitur Cruise Control. Meskipun belum adaptif, tapi fitur ini bisa cukup membantu saat melaju di tol dengan kondisi lalu lintas yang lengang.
Syaratnya, kecepatan minimal 40 km/jam baru bisa dinikmati. Cara mengaktifkan lewat tombol di kiri setir, atur set atas atau bawah.
Kemudian anda dapat memanfaatkan fitur Auto Vehicle Holding (AVH). Dalam posisi stop and go di kontur jalan tidak rata atau menanjak.