BACAKORAN.CO - Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja buka suara kritik yang dilontarkan oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar terhadap program pengembangan kompetensi kerja tersebut.
Diketahui sebelumnya, cawapres nomor urut 1 itu menilai, peserta program Kartu Prakerja hanya menonton Youtube, tetapi mendapatkan bayaran.
Hal itu menurutnya melenceng dari tujuan pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
Pernyataan Cak Imin itu ditampik oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Denno Puspa Purbasari menjelaskan, Kartu Prakerja merupakan program pelatihan yang terdiri dari rangkaian proses, di mana peserta mengikuti pre-test, post-test, kuis, dan unjuk keterampilan sampai akhirnya mendapatkan sertifikat.
"Asesmen, pre-test, post-test, dan sertifikat ini jelas tidak ada di YouTube," kata dia, dalam keterangannya, Senin, 11 Desember 2023.
Lebih lanjut Denni mengungkapkan, menurutnya pelatihan yang diberikan secara virtual merupakan hal yang sangat lumrah terjadi di era digital.
"Sudah banyak perusahaan teknologi pendidikan atau EdTech menawarkan pelatihan online termasuk universitas, dan kita ini tidak melatih orang nonton YouTube," Ungkapnya.
BACA JUGA:Kocak! Cak Imin Nekad 'Pecut' Anies Pakai Sarung Demi Konten
Masih kata Denni, pelatihan online justru bisa menjadi solusi untuk meningkatkan skills bagi penerima program Prakerja dari daerah-daerah terluar Indonesia.
Itu sejalan dengan berakhirnya pandemi, Prakerja juga telah menyelenggarakan pelatihan secara offline.
Melalui kedua channel tersebut, Kartu Prakerja dinilai telah membantu pengembangan kualitas peserta untuk mendapatkan pekerjaan.
"Kini sudah ada 168 pelatihan offline di 38 kabupaten/kota dan akan terus kita tambah di tahun depan,” Kata Denni.
BACA JUGA:Kerahkan 50 Dokter! Ganjar-Mahfud Jalani Tes Kesehatan, Anies-Cak Imin Sembilan Jam Diperiksa