Menurut Bayu Krisnamurthi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini berdampak pada pasokan dan kualitas beberapa komoditas pangan, seperti cabai, bawang, dan sayuran.
Selain itu, ketidakpastian impor dan penurunan produktivitas dalam negeri juga mempengaruhi harga sembako, khususnya gula, minyak goreng, dan daging.
Untuk mengatasi kenaikan harga sembako, beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan koordinasi antara kementerian dan lembaga terkait, memperbaiki infrastruktur dan logistik, memberikan insentif dan bantuan kepada petani dan pelaku usaha, serta mengoptimalkan peran Bulog dan BUMN lainnya dalam mengelola stok dan distribusi sembako.
BACA JUGA:Aksi Massa Tandingan Dukung Penuh PJ Bupati Banyuasin, Sebut Beberapa Keberhasilannya
Sementara itu, bagi masyarakat, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah mengatur anggaran belanja dengan baik, membeli sembako sesuai kebutuhan, mencari alternatif produk yang lebih murah, serta mengurangi konsumsi sembako yang tidak penting.
Dengan demikian, diharapkan harga sembako bisa terkendali dan tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat, khususnya menjelang Nataru 2024.