BACAKORAN.CO - Indonesia loloskan dua wakilnya ke semifinal BWF World Tour Finals 2023. Mereka adalah Jonatan Christie dari tunggal putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari ganda putra.
Kepastian ini didapat usai Fajar/Rian menjadi penguasa Grup B sektor ganda putra. Mereka jadi penguasa grup usai mengemas dua kemenangan dan sekali kalah.
Fajar mengemas kemenangan perdana usai kalahkan pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (21-14, 21-19). Kemudian menang di laga kedua melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (21-12, 21-18).
Kemudian satu-satunya kekalahan dirasakan dari pasangan Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (20-22, 21-17, 12-21).
Di semifinal, Fajar/Rian akan menantang wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/ Wang Chang. Liang/Wang ke semifinal usai mengunci runner up di grup A dengan rapor pertandingan 2-1.
Menghadapi Liang/Wang, Fajar/Rian akan lebih fokus dalam pertandingan. Dia juga akan mengatur tempo pertandingan agar stamina tetap terjaga hingga akhir laga.
“Di semifinal, kami harus lebih fokus lagi. Kami harus memperhatikan dan menjaga stamina karena lumayan terkuras di tiga pertandingan ini. Kami siap lawan siapapun,” ujar Fajar.
Sementara Jonatan Christie ke semifinal usai mengalahkan lawan-lawannya di penyisihan grup. Tunggal kebanggaan Indonesia yang karib disapa Jojo ini memetik kemenangan perdana atas Kunlavut Vitidsarn (21-18, 21-8).
Jonatan Christie melaju ke semifinal-pbsi-
Kemudian Jojo menghempaskan Anders Antonsen 21-16, 21-18. Di laga terakhir penyisihan grup, dia takluk kepada Li Shi Feng (13-21, 18-21). Karena hasil di dua game sebelumnya, skor negatif ini tidak pengaruhi tiket Jojo ke semifinal.
Jojo tak henti-hentinya bersyukur atas capaiannya sementara ini. Dia diberikan kemudahan untuk melaju ke semifinal.
“Pertama Puji Tuhan bisa lolos ke semifinal tapi juga cukup kurang puas dengan penampilan pertandingan melawan LI Shi Feng,” jelas Jojo.
Jojo menerangkan penyebab kekalahannya atas LI Shi Feng. Menurutnya, berbeda sekali kondisi lapangan 1 dan lapangan 2. Ini pertama kali dia mencoba lapangan 1 dan lambat beradaptasi dengan laju shuttlecock yang jauh lebih lambat dibandingkan lapangan 2.