Hal ini dinilai juga menjadikan sosok Ganjar lebih berwawasan terkait industri digital, karena sering berjibaku langsung dengan para pemain di lapangan.
Dan pemahaman digital tersebut menurut Sofian diaplikasikan betul oleh Ganjar dalam sepak terjangnya ketika menjadi gubernur.
Ditunjukkan dengan sejumlah inisiatif transformasi digital di tumbuh internal pemerintahan, termasuk pemanfaatan media sosial secara aktif guna berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
BACA JUGA:TPN Ganjar-Mahfud Himbau Penyelenggara Pemilu Harus Netral
“Kita butuh pemimpin yang melek digital. Selama ini ekonomi digital Indonesia tumbuh, namun kadang ada kebijakan yang kurang mendukung beberapa aspek dari industri digital itu sendiri di Indonesia,” ujar Sofian.
Gambaran industri digital Indonesia
Sejak tahun 2012, Sofian sudah aktif dalam industri digital di Indonesia sebagai talenta di bidang teknologi.
Perjalanannya dalam ekosistem digital, termasuk pengalamannya mendirikan startup digital yang bernilai jutaan dolar, memberikan ia gambaran yang cukup jelas bagaimana perkembangan digitalisasi di Indonesia.
Sofian merasakan bahwa ekonomi digital telah mendemokratisasi berbagai sektor, sehingga membuat banyak orang mendapatkan keuntungan darinya.
Ia mencontohkan tentang berbagai peluang usaha baru tercipta dalam ekonomi digital ini – termasuk bagi dirinya, yang ketika kecil mungkin tidak terpikirkan akan berkarier di bidang teknologi.
BACA JUGA:Survey IPO Terbaru : Pasangan AMIN Salip Ganjar-Mahfud, Prabowo Masih Teratas
Seiring makin masifnya penerapan teknologi, pekerja digital juga tidak lagi dipandang sebelah mata – justru kini banyak gaya yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerja digital (misalnya remote working).
“Ekonomi digital membantu banyak orang untuk bisa produktif menghasilkan uang dengan cara-cara baru. Ekonomi digital masih memiliki peluang yang besar, pun tantangannya pun juga masih besar di Indonesia,” tegasnya.
Terkait tantangan dalam menumbuhkan ekonomi digital Indonesia, Sofian menyoroti ada tiga aspek utama.
Pertama terkait pemerataan akses internet yang berkualitas ke seluruh penjuru nusantara. Isu koneksi internet ini bukan hanya ia dengar dari orang lain, karena ketika pulang kampung di suatu desa di Palembang, Sofian juga merasakan langsung keterbatasan konektivitas tersebut.
“Ketika saya pulang kampung ke Palembang, koneksinya cuma EDGE [...] padahal tanpa koneksi internet yang baik, akses ke ilmu pengetahuan dan peluang pasar digital menjadi terbatas,” ujar Sofian.