“Hubungan antara waktu perjalanan yang lama dan gejala depresi yang memburuk ditemukan lebih kuat di kalangan pekerja berpenghasilan rendah,” kata para peneliti.
Adapun penelitian dilakukan di Korea Selatan, negara yang dikatakan sebagai salah satu negara dengan rata-rata waktu perjalanan terlama dan tingkat depresi tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Para peneliti menganalisis data dari 23.415 orang berusia antara 20 dan 59 tahun dari Survei Kondisi Kerja Korea Kelima, sebuah survei perwakilan nasional yang dilakukan pada tahun 2017.
Para responden diminta menjawab pertanyaan berdasarkan lima poin indeks kesejahteraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para peneliti menentukan kesehatan mental mereka.
BACA JUGA:Mengenal dan Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental ? Stres dan Depresi, Begini Cara Mengatasinya
Tim peneliti juga mengkaji beberapa faktor lain seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, status perkawinan, wilayah, pekerjaan, jam kerja mingguan, kerja shift, dan sebagainya.