Zulkarnain Bukan Nama Asli, Siapa Sebenarnya Sosok yang Membentengi Yajuj Majuj Itu?

Selasa 26 Dec 2023 - 04:30 WIB
Reporter : Aziz Shadiq Ghaniy
Editor : Hendra Agustian

BACAKORAN.CO - Raja Zulkarnain adalah sosok yang sering dihubungkan dengan cerita Ya'juj Ma'juj.

Dalam berbagai tradisi dan literatur, ia dipercaya sebagai salah satu penguasa besar pada masa lalu.

Meskipun asal-usulnya tidak diketahui dengan pasti, banyak yang berpendapat jika Raja Zulkarnain adalah sosok yang menguasai wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah.

Namun yang membuat Raja Zulkarnain terkenal adalah kisahnya dalam menghadapi Ya'juj Ma'juj.

BACA JUGA:5 Misteri Eyang Semar! Kisah Keberadaan dan Pengaruhnya di Tanah Jawa

Ya'juj Ma'juj merupakan mahluk yang dikurung Zulkarnain di balik tembok yang diapit dua gunung.

Mereka ini Yajuj Majuj sering dianggap sebagai makhluk bernafas dan memiliki kekuatan yang tak terbatas.

Walaupun kita tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai identitas mereka dalam Al-Quran maupun hadis.

Banyak ulama yang meyakini bahwa Yajuj dan Majuj adalah dua kelompok manusia yang telah ada atau akan muncul di masa depan sebagai tanda akhir zaman atau tanda kiamat.

BACA JUGA:Pakai Senjata Asli, 6 Fakta Menarik dari Film Bioskop 13 Bom di Jakarta, Nomor 5 dari Kisah Nyata Lho

Zulkarnain adalah seorang raja yang sangat terkenal di Romawi dan Persia.

Ia diberi julukan tersebut karena memiliki dua tanduk di kepalanya.

Banyak orang percaya bahwa namanya berasal dari prestasinya yang gemilang dalam menguasai wilayah timur dan barat dunia. Zulkarnain digambarkan sebagai sosok yang luar biasa perkasa.

Banyak spekulasi menyebar tentangnya, terutama tentang keterlibatannya dalam membatasi Ya'juj dan Ma'juj, dua bangsa yang dalam Al-Qur'an dan hadis disebut sebagai pertanda akan datangnya kiamat.

Kisah mengenai raja Zulkarnain ini tersirat dalam Al-Qur'an Surah Al-Kahfi ayat 94-95.

BACA JUGA:Bikin Bulu Kuduk Merinding! Rumah Iblis: Kisah Keluarga yang Diteror Makhluk Gaib Disebuah Desa Terpencil

Dikaruniai kekuasaan yang luar biasa oleh Allah SWT, Zulkarnain memiliki pasukan yang tangguh, senjata yang hebat, dan benteng yang gigih.

Tak heran jika banyak negara yang memilih untuk tunduk padanya.

Tidak hanya itu, para raja dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Arab dan non-Arab, juga memberikan penghormatan dan setia melayani Zulkarnain.

Dikisahkan pada suatu hari, Zulkarnain melakukan perjalanan ke barat dan bertemu dengan sebuah kaum dari Bani Adam yang besar. Ia mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT.

Setelah itu, Zulkarnain melanjutkan perjalanan ke arah matahari terbit di wilayah timur.

BACA JUGA:Rekomen Komik Kang Kukli: Kisah Menarik Kim Soo-Ho dalam Dunia Bangsawan

Di setiap wilayah yang ia lewati, Zulkarnain mampu mengalahkan dan menguasainya, serta menyebarkan ajaran Allah SWT.

Akhirnya, Zulkarnain mencapai sebuah negeri di belahan bumi paling timur, tempat matahari terbit. Di sana, ia menemukan kaum yang tidak memiliki bangunan untuk ditempati.

Pepohonan yang biasanya menjadi tempat berteduh pun tak ada, kata Sa'id bin Jubair, mereka berkulit merah, bertubuh pendek, tinggal di gua, dan memakan ikan.

Zulkarnain melanjutkan perjalanannya ke arah timur hingga menemui dua gunung dengan lubang di antara keduanya.

Ya'juj Ma'juj keluar dari lubang itu dan pergi ke Turki untuk menyebabkan kerusakan pada tanaman dan keturunan.

BACA JUGA:Dr. Ir. H. Heri Amalindo, MM: Silaturahmi Megah di OKI, Sebuah Kisah Haru Demi Perubahan

Di depan gunung, ada sebuah kaum yang hampir tidak mengerti bahasa karena terlalu terpencil dari manusia.

Mereka meminta bantuan Zulkarnain untuk membuat penghalang antara mereka dan Ya'juj Ma'juj. Mereka siap memberikan harta mereka sebagai imbalan atas jasa Zulkarnain.

Namun, dengan tulus dan ikhlas, Zulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik.

"Artinya, ia tidak mengharapkan imbalan, tapi melakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT.

Selanjutnya, Zulkarnain meminta kaum tersebut mengumpulkan potongan besi dan tembaga.
 
Dia menumpuk besi tersebut setinggi kedua gunung tadi. Kemudian, penduduk diminta untuk memanaskan besi itu hingga luluh dan membentuk sebuah tembok besar.

Dengan izin Allah SWT, upaya keras Zulkarnain dan kaum itu berhasil dalam pembuatan tembok penghalang dengan Ya'juj Ma'juj.

Tembok ini begitu kuat sehingga Ya'juj Ma'juj tidak mampu memanjat atau melubangi bagian atasnya.

Mereka terperangkap di dalamnya hingga izin Allah SWT membebaskan mereka.

Kapan mereka akan keluar? Itu tergantung janji Allah SWT. Ketika saatnya tiba, Allah SWT akan merobohkan tembok itu sehingga Ya'juj Ma'juj bisa keluar dan menimbulkan kerusakan di mana-mana bersama umat manusia.

Demikian lah kisah dari sosok Raja Zulkarnain. Kisah Raja Zulkarnain dan Ya'juj Ma'juj terus menjadi topik yang menarik bagi setiap orang yang mendengarkanya.

Walaupun identitas Zulkarnain dalam sejarah tidak jelas, banyak ulama meyakini bahwa Zulkarnain adalah gelar yang diberikan kepada seorang pemimpin besar dari masa lampau.

Ada beberapa tafsiran mengenai identitasnya, seperti kemungkinan Zulkarnain merujuk kepada Darius I dari Persia, Alexander Agung dari Makedonia, ataupun raja-raja lainnya dari dinasti-dinasti yang besar.

Kisah Zulkarnain dan Yajuj Majuj ini menunjukkan bahwa kebaikan, keadilan, dan kekuasaan yang diberikan oleh Allah dapat digunakan untuk melindungi orang-orang yang lemah dan tidak berdaya dari kejahatan dan ancaman.

Dalam cerita ini, Zulkarnain dipuji atas perbuatannya yang mulia dalam membantu masyarakatnya dan menjaga mereka dari bahaya Yajuj dan Majuj.

Sampai saat ini, cerita mengenai Raja Zulkarnain dan Ya'juj Ma'juj masih hidup dalam kebudayaan dan historiografi Islam.

Kisah ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis, seniman, dan filsuf untuk menggali lebih dalam makna yang terkandung di dalamnya (*).

Kategori :