BACAKORAN -- Hingga Akhir 2023, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang Enim, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan masih tidak sehat alias merugi.
Jangankan menyumbangakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Muara Enim, untuk meyelamatkan hidupnya saja PDAM Lematang Enim tampak kesulitan.
Setidaknya ha itu diketahui dari penjelasan Direktur PDAM Lematang Enim, Wahyu Ningsih di hadapan Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali MA yang mengunjungi Kantor PDAM Lematang Enim akhir pekan lalu.
Penjelasan Wahyu Ningsih menggambarkan seoalh perusahaan itu suit bangkit dan seperti tak puya harapan hidup.
Wahyu Ningsih mengatakan, beberapa permasalahan yang di hadapi PDAM Lematang Enim, seperti kualitas air baku yang semakin menurun dan kapasitas produksi yang tidak dapat optimal. Padahal perusahaan itu berada di tepian Sungai Enim.
BACA JUGA:4 Bulan Air PDAM Tak Mengalir, Warga ‘Protes’ Numpang Mandi di Kantor PDAM
BACA JUGA:PDAM Tirta Prabu Jaya Akan Lelang ‘Mobil Tua’, Mungkin Anda Berminat?
Belum lagi sarana dan prasarana yang dimiliki PDAM Lematang Enim yang sudah berumur. Kemudian masih sering terjdi kebocoran atau non-revenue water (NRW).
Parahnya lagi, perusaaan itu masih menggantungkan nasibnya kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Setidaknya, ketika PLN memadamkan aliran listriknya, maka perusahaan itu sulit untuk biasa berproduksi.
"Sering terjadin pemadaman listrik dan tegangan rendah dari PLN," terangnya kepada Pj Bupati Muara Enim.
Lebih miris lagi, PDAM Lematang Enim juga masih memiliki banyak tunggakan dari pelanggan yang belum membayar tagihan air.
"Ini juga menjadi salah satu penyebab PDAM masih dalam keadaan kurang sehat,"katanya.
BACA JUGA:Soal Karyawan PDAM Tirta Agung yang 11 Bulan Belum Gajian, Sekda Akan Diskusi dengan Managemen PDAM Tirta Agu
Selain itu, PDAM Lematang Enim tampaknya sangat sulit untuk bisa mengalirkan keuntungan. Betapa tidak, biaya produksi air bersih teryata lebih tinggi dari harga jual. Akibatnya, semakin banyak produksi perusahaan itu justru akan semakin rugi.
"Saat ini, PDAM mengalami kerugian operasional karena tarif air yang di bawah harga jual,"katanya.
"Tarif air yang di jual sekarang Rp 5.000 per meter kubik, padahal biaya produksinya Rp 7.000 per meter kubik. Jadi masih minus Rp 2.000 per meter kubik," urainya.
Lalu, apakah PDAM Lematang Enim hanya pasrah melihat kenyataan alias 'menunggu kematinnya"?
BACA JUGA:Tambahkan Rempah Ini di Racikan Kopi, Nyeruput Bakal Lebih Sehat
BACA JUGA:Kontingen KKI Sumsel A, Sabet Juara Umum Kerjuda FORKI
Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali MA minta PDAM Lematang Enim memperbaiki kinerja dan kualitas air kepada masyarakat.
Hal tersebut menurrutnya perlu di lakukan mengingat PDAM Lematang Enim termasuk perusahaan daerah yang saat ini kondisinya kurang sehat.
Ahmad Rizali mengatakan bahwa PDAM Lematang Enim harus melakukan audit agar bisa mengetahui langkah langkah apa saja yang harus di lakukan.
"Jadi kalau tahu masalah dan penyebabnya, bisa di carikan solusi, sehingga langkah yang dilakukan bisa efisien," ujarnya.
BACA JUGA:5 Zodiak Ini Diprediksi Mendapatkan Keberuntungan di Tahun Baru 2024 Lho! Apa Saja ya?
Terkait keluhan yang terhadap tagihan PLN, dirinya menyambut baik usulan untuk penggunaan sumber energi alternatif.
"Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan listrik yang stabil dan murah, dan upayakan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemprov dan Pemkab untuk bantuan dana perbaikan sarana dan prasarana," terangnya.
Kemudian kata Ahmad Rizali, PDAM Lematang Enim dapat memaksimalkan apa yang dimiliki yang berkaitan dengan produksi agar bisa meningkatkan pendapatan.
"Jadi, di 2024, targetnya tidak merugi dan mencapai keseimbangam antara pendapatan dan pengeluaran," tuturnya.