Benarkah Bertakbir Ketika Naik Tangga dan Bertasbih Ketika Turun Tangga Bagian dari Sunnah?

Sabtu 06 Jan 2024 - 22:50 WIB
Reporter : zeri
Editor : Hendra Agustian

BACA JUGA:Catat! Tatacara dan Hukum Mengerjakan Sholat Sunnah Tasbih, Begini Niatnya!

Selain itu terdapat riwayat kisah mengenai sunnahnya membaca takbir dan tasbih ketika naik turun tangga.

Tangga memang sudah ada di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana muadzin di Madinah yang naik turun tempat yang tinggi untuk mengumandangkan adzan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika tiba di Madinah pertama kali juga tidur di rumah Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu’anhu.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketik itu tinggal di lantai dua rumah beliau dan tidak dijumpai riwayat tersebut.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membaca takbir dan tasbih ketika naik turun tangga ketika di rumah Abu Ayyub.

BACA JUGA:Reminder Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Jumadil Akhir Di Bulan Desember 2023

Sehingga dzikir ini hanya berlaku bagi orang yang melewati jalanan naik dan jalanan turun ketika safar atau bepergian, bukan pada semua kegiatan yang naik turun.

Abu Dawud meriwayatkan bahwa Ibnu Umar mengajarkan kepadanya : “Bahwa apabila Rasulullah SAW menaiki untanya, ketika hendak berangkat dalam suatu perjalanan, ia mengucapkan takbir sebanyak tiga kali.

Maka ia pun mengucap takbir sebanyak tiga kali, kemudian membaca do’a yang artinya : “Maha Suci Allah yang menjadikan (angkutan) ini untuk melayani kami dan kami sendiri tidak akan mampu melakukan itu, dan kepada kami Tuhanlah tujuan akhir kami.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebenaran dan ketaqwaan dalam perjalanan kami ini, dan kami memohon kepada-Mu amal yang diridhai-Mu.

Ya Allah mudahkan perjalanan kami dan biarlah cepat menempuh jaraknya.

Ya Allah Engkau adalah Sahabat dalam perjalanan dan Penerus (yang menjaga mereka ketika seseorang tidak ada) atas keluarga.)

Dalam perjalanannya, ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendaki bukit ia mengucapkan takbir dan ketika turun ke lembah ia mengucapkan tasbih.

Namun tidak ada laporan dalam sunnah (ajaran kenabian) tentang melakukan hal itu saat hanya berkegiatan atau tidak dalam perjalanan jauh.

Amalan ibadah itu didasarkan pada tauqif yaitu terbatas pada apa yang diriwayatkan dalam riwayat yang sehat.*

Kategori :