BACAKORAN.CO - Burung Kedasih adalah salah satu jenis burung yang kerap kali menjadi perbincangan, terutama dalam konteks ajaran Islam. Burung Kedasih dalam ajaran Islam memiliki beberapa makna dan pandangan yang berbeda.
Meskipun tidak ada ketentuan khusus dalam Islam terkait dengan burung Kedasih, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk menghargai dan menjaga kelestarian mereka sebagai salah satu ciptaan Allah.
Kita juga dapat mengambil hikmah dari keberadaan burung Kedasih dalam meningkatkan keimanan dan menjaga keharmonisan alam semesta yang Allah ciptakan.
Berikut ini adalah penjelasan tentang burung Kedasih menurut ajaran Islam.
BACA JUGA:Keunikan dan Kecantikan Burung Kedasih: 15 Fakta Menarik yang Perlu Diketahui
1. Tidak ada penyakit yang ditularkan
Menurut yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa tidak ada penyakit yang ditularkan oleh burung, termasuk burung Kedasih.
Hal ini menunjukkan bahwa burung Kedasih tidak memiliki kekuatan magis atau supranatural yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Hal ini mereka dasarkan pada hadits:
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Tidak ada penyakit menular dan thiyarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan saya menyukai ucapan yang baik”.
2. Burung penentu nasib baik dan buruk
Dalam beberapa tradisi dan kepercayaan masyarakat, burung Kedasih dianggap sebagai burung penentu nasib baik dan buruk seseorang. Namun, dalam ajaran Islam, kepercayaan ini tidak memiliki dasar yang kuat.
Nasib baik dan buruk seseorang ditentukan oleh takdir dan ketetapan Allah SWT, bukan oleh burung atau makhluk lainnya.
3. Burung yang mengingatkan keindahan
Dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari, burung Kedasih dapat dijadikan sebagai pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa memenuhi kehidupan dengan keindahan dan mencintai keindahan yang telah Allah ciptakan.