BACAKORAN.CO - Durian, buah yang kontroversial dan mengundang perdebatan di kalangan masyarakat, telah lama menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia.
Dikenal dengan aroma khasnya yang kuat dan daging buahnya yang lembut, durian sering kali menjadi pilihan utama bagi pecinta buah tropis.
Meskipun memberikan pengalaman sensorik yang unik, konsumsi durian juga menimbulkan pertanyaan tentang batasan yang seharusnya diterapkan untuk mencapai kesehatan optimal.
Durian, yang dijuluki "raja buah" di beberapa negara Asia, merupakan sumber nutrisi yang beragam.
BACA JUGA:Wuih! Ternyata Sekali Panen, 1 Pohon Durian Bisa Hasilkan Ribuan Buah, Disini Tempatnya...
Buah ini mengandung karbohidrat, serat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Salah satu keunggulan utamanya adalah kandungan vitamin C yang tinggi, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Durian juga mengandung vitamin B kompleks, seperti vitamin B1, B2, B3, dan B6, yang mendukung fungsi saraf dan metabolisme tubuh.
Namun, keberagaman nutrisi ini tidak berarti bahwa durian dapat dikonsumsi dalam jumlah tak terbatas tanpa mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan.
BACA JUGA:Meski Terkenal Raja Buah, Durian 'Haram' Masuk Singapura, Berikut Alasannya!
Para ahli gizi menyarankan agar konsumsi durian tetap dalam batas yang wajar agar manfaatnya dapat diperoleh tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
Meskipun durian memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, seperti halnya buah-buahan lainnya, konsumsi yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif.
Berikut adalah panduan untuk membatasi konsumsi durian agar tetap mendukung kesehatan:
1.Kadar Gula dan Kalori
Durian mengandung kadar gula dan kalori yang cukup tinggi.