Lantas berapa besar dana darurat yang harus dikumpulkan?
Besarnya sekitar tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan.
Namun, untuk berinvestasi tak perlu harus menunggu hingga seluruh dana darurat terkumpul.
Ambilah dana untuk investasi dari pemasukan bulanan.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Investasi dan Pinjol Ilegal Masih Marak, Termasuk Ciri Orang Malas
Sedangkan untuk mengumpulkan dana darurat dapat menggunakan sebagian dari gaji ke-13.
“Jam kerja yang panjang membuat waktu untuk mengurus diri sendiri terbatas. Jadi pilihlah instrumen investasi yang tidak membuat pusing,” tulis OJK.
Instrumen investasi yang dapat dipilih di antaranya reksa dana.
Pasalnya, investasi ini memiliki manajer yang membantu memutar uang untuk mendapatkan hasil.
BACA JUGA:Emas Atau Rumah? Yuk, Pilih Jenis Investasi Jangka Panjang Kamu dari Sekarang, Simak Disini Ya!
Pemilihan jenis reksa dana juga perlu disesuaikan dengan profil risiko masing - masing orang.
Misalnya seseorang yang berusia muda dan termasuk tipe investor agresif bisa mengambil instrumen investasi dalam bentuk reksa dana yang berisiko tinggi dan berpotensi mencetak hasil tinggi (high risk high return) yaitu reksadana saham.
Sementara itu, orang yang agresif tapi umurnya lebih tua sebaiknya memilih reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.
Selain reksa dana, ASN juga dapat berinvestasi pada obligasi dan deposito.
BACA JUGA:Terjadi Lonjakan Besar! Saham VS Crypto, Mana yang Lebih Baik buat Investasi Jangka Panjang?
Ketiga instrumen investasi teresebut lebih cocok dipilih daripada membeli saham.