Penting untuk diingat bahwa kesesuaian antara musik dan aktivitas yang dilakukan juga memiliki dampak besar.
Sebagai contoh, mendengarkan musik yang dinamis dan berenergi tinggi mungkin lebih cocok saat berolahraga, sementara musik instrumental yang tenang mungkin lebih sesuai saat bekerja atau meresapi momen santai.
Selera musik seseorang juga dapat berubah sesuai dengan suasana hati dan kebutuhan mereka pada saat tertentu.
BACA JUGA:Migrain Lewat! Mendengar Musik Mengurangi Rasa Sakit Kepala lho
BACA JUGA:Antusiasme Penggemar Musik Indonesia Membludak Saat Coldplay Siap Gelar Konser pada 15 November 2023
Maka dari itu, penting untuk memiliki kesadaran diri terhadap bagaimana musik memengaruhi diri sendiri dan memilih jenis musik yang sesuai dengan keadaan dan aktivitas yang sedang dilakukan.
Selera musik seseorang memiliki dampak yang signifikan terhadap naik turunnya mood dan peningkatan aktivitas sehari-hari.
Pengaruh psikologis musik, kemampuan musik sebagai penangkal stres, dan peran musik dalam meningkatkan konsentrasi dan produktivitas menjadi bukti bahwa musik.
Bukan hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan kualitas hidup.
Dengan pemahaman tentang hubungan antara selera musik dan respons emosional serta fungsionalitasnya, seseorang dapat lebih bijak dalam memilih jenis musik yang mendukung kebutuhan mereka pada setiap momen.
Yuk, kita jadikan musik sebagai mitra setia dalam perjalanan kita untuk mencapai kesejahteraan holistik dan produktivitas yang berkelanjutan.