Tensi Geopolitik Timur Tengah Meningkat Pasca AS-Inggris Bombardir Yaman, Bagaimana Nasib Harga Minyak Dunia?

Senin 15 Jan 2024 - 11:09 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Termasuk rupiah yang dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (15/1/2024) pagi.

Nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp15.556 per USD, turun 6 poin atau 0,04 persen dibanding penutupan perdagangan akhir pekan.

Adapun mata uang kawasan Asia bergerak bervariasi.

Mata uang Asia bervariasi.

BACA JUGA:Iran Mulai Mengancam, Milisi Houthi Yaman Serang Israel, Mungkinkah Perang Timur Tengah Meluas

Tercatat Yen Jepang naik 0,17 persen, Dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dan peso Filipina naik 0,12 persen.

Sementara ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, dolar Singapura ambles 0,06 persen, yuan China dan bath Thailand anjlok 0,11 persen.

Begitu pun pergerakan mata uang utama negara maju terpantau bervariasi.

Poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, euro Eropa ambles 0,01 persen, dan franc Swiss minus 0,14 persen.

BACA JUGA:Nasib Rupiah Pagi Ini Jelang Rilis Data Perdagangan Indonesia

Sedangkan dolar Australia melejit 0,07 persen dan dolar Kanada menguat tipis 0,05 persen.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memperkirakan rupiah begerak mendatar dengan kecenderungan melemah terbatas.

“Rupiah diperkirakan akan (lanjut) melemah karena ada kekhawatiran eskalasi tensi di Timur Tengah,” ujar Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong.

Menurutnya, para pelaku pasar masih cenderung wait and see menantikan laporan data perdagangan Indonesia di bulan Desember yang dirilis hari ini.

BACA JUGA:Pelaku Pasar Tunggu Laporan Perdagangan Indonesia, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah di Awal Pekan

Lukman memperkirakan rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 15.500-15.600 per USD.

Kategori :