bacakoran.co

Bukan Konflik Timur Tengah, Harga Minyak Dunia Ambrol Gara-gara China, Kok Bisa? Simak Penjelasannya!

Harga minyak dunia ambrol menyusul rilis data inflasi China yang mengecewakan dan ketidakjelasan terkait rencana stimulus ekonomi dari Beijing.--istimewa

BACAKORAN.CO - Harga minyak dunia ambrol lebih dari US$1 per barel atau sekitar 1,5 persen pada awal perdagangan hari ini, Senin (14/10/2024).

Penurunan dipicu data inflasi China yang mengecewakan serta ketidakjelasan terkait rencana stimulus ekonomi dari Beijing.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap permintaan minyak global.

Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun sebesar US$1,26 atau 1,59 persen menjadi US$77,78 per barel pada pukul 00.20 GMT.

BACA JUGA:Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Tren Positif Lanjut?

BACA JUGA:Gawat! Kapal Tanker Angkut Produk Negara Adidaya Ini Dihantam Rudal Houthi, Harga Minyak Dunia Makin Melejit

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar US$1,20 atau 1,59 persen, menjadi US$74,36 per barel.

Kabar negatif dari China ini berhasil menekan pasar, meski masih ada kekhawatiran tentang potensi respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober yang berisiko mengganggu produksi minyak.

Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Israel untuk tidak menyerang infrastruktur energi Iran.

Data resmi pemerintah China menunjukkan tekanan deflasi semakin memburuk pada bulan September.

BACA JUGA:Kuatnya Ekonomi AS dan Ketegangan Ini buat Harga Minyak Dunia “Memanas”

BACA JUGA:Tensi Geopolitik Timur Tengah Meningkat Pasca AS-Inggris Bombardir Yaman, Bagaimana Nasib Harga Minyak Dunia?

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari yang sama, para investor masih menebak-nebak mengenai besaran paket stimulus yang akan diluncurkan untuk memulihkan ekonomi China yang sedang lesu.

Biro Statistik China melaporkan indeks harga konsumen naik 0,4 persen.

Bukan Konflik Timur Tengah, Harga Minyak Dunia Ambrol Gara-gara China, Kok Bisa? Simak Penjelasannya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - ambrol lebih dari us$1 per barel atau sekitar 1,5 persen pada awal perdagangan hari ini, senin (14/10/2024).

penurunan dipicu data inflasi china yang mengecewakan serta ketidakjelasan terkait rencana stimulus ekonomi dari .

situasi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap permintaan minyak global.

dilansir dari reuters, harga minyak mentah brent turun sebesar us$1,26 atau 1,59 persen menjadi us$77,78 per barel pada pukul 00.20 gmt.

sedangkan harga minyak mentah west texas intermediate (wti) as juga mengalami penurunan sebesar us$1,20 atau 1,59 persen, menjadi us$74,36 per barel.

kabar negatif dari china ini berhasil menekan pasar, meski masih ada kekhawatiran tentang potensi respons israel terhadap serangan rudal iran pada 1 oktober yang berisiko mengganggu produksi minyak.

amerika serikat (as) telah memperingatkan israel untuk tidak menyerang infrastruktur energi iran.

data resmi pemerintah china menunjukkan tekanan deflasi semakin memburuk pada bulan september.

dalam konferensi pers yang digelar pada hari yang sama, para investor masih menebak-nebak mengenai besaran paket stimulus yang akan diluncurkan untuk memulihkan ekonomi china yang sedang lesu.

biro statistik china melaporkan indeks harga konsumen naik 0,4 persen.

namun gagal memenuhi ekspektasi pasar. sementara itu, indeks harga produsen turun dengan laju tercepat dalam enam bulan terakhir, yaitu 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"langkah-langkah fiskal yang diperlukan untuk mengurangi risiko penurunan pertumbuhan dan memulihkan kepercayaan konsumen di china sangat jelas tidak ada," ujar analis pasar ig, tony sycamore, dalam catatannya.

pada sabtu lalu, beijing mengumumkan akan meningkatkan penerbitan utang, tetapi tidak merinci berapa besar anggaran tersebut.

pada jumat lalu, harga minyak sempat naik 1 persen, didorong oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan dari timur tengah serta dampak badai milton terhadap permintaan bahan bakar di florida.

selain itu, amerika serikat memperluas sanksi terhadap iran sebagai tanggapan atas serangan pada 1 oktober yang menargetkan israel.

sanksi tersebut ditujukan kepada "armada hantu" yang mengangkut minyak ilegal ke berbagai negara.

berdasarkan laporan perusahaan jasa energi baker hughes, di pasar as, perusahaan-perusahaan energi menambah jumlah rig minyak dan gas untuk pertama kalinya dalam empat minggu terakhir.

jumlah rig sebagai indikator awal produksi masa depan naik satu menjadi 586 dalam sepekan hingga 11 oktober.

dampak badai milton sempat meningkatkan permintaan jangka pendek di as karena evakuasi menyebabkan lonjakan konsumsi bensin.

namun, lemahnya permintaan secara keseluruhan tetap mendominasi prospek fundamental pasar minyak.

perusahaan minyak besar bp juga mencatat penurunan laba kuartal ketiga sebesar us$600 juta pada jumat lalu, akibat margin penyulingan yang melemah di tengah perlambatan konsumsi minyak global.

Tag
Share