Kuatnya Ekonomi AS dan Ketegangan Ini buat Harga Minyak Dunia “Memanas”

Harga minyak dunia "memanas" didorong kuatnya ekonomi AS dan ketegangan di Laut Merah yang masih berlanjut hingga sekarang.--freepik @rorozoa

BACAKORAN.CO – Kuatnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan masih berlanjutnya ketegangan di Laut Merah membuat harga minyak dunia "memanas".

Harga minyak mentah WTI melonjak, mencapai US$78,01 per barel, naik 0,84 persen selama seminggu.

Sementara harga minyak mentah Brent mencapai US$83,55 per barel, naik 1,36 persen dalam sepekan.

Sebelumnya, harga minyak mentah WTI melonjak 3,02 persen menjadi US$77,36 per barel pada perdagangan Kamis (25/1/2024).

BACA JUGA:Tensi Geopolitik Timur Tengah Meningkat Pasca AS-Inggris Bombardir Yaman, Bagaimana Nasib Harga Minyak Dunia?

Begitu pun dengan harga minyak mentah Brent yang meningkat 2,99 persen menjadi US$82,43 per barel.

Peningkatan harga minyak sekitar 3 persen tersebut didorong oleh data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal terakhir.

Termasuk ketegangan di Laut Merah yang terus mengganggu perdagangan global.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan gangguan pelayaran di koridor Laut Merah tetap menjadi fokus perhatian.

BACA JUGA:Harga Minyak, Batu Bara dan Emas Kompak Anjlok, Apa Sebab?

Maersk melaporkan bahwa dua kapal yang dioperasikan oleh anak perusahaannya di AS, yang membawa pasokan militer AS, mundur saat transit di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman, diawasi oleh Angkatan Laut AS.

Kepala analis pasar di Scope Markets Joshua Mahony menyatakan bahwa pasar energi kini menyadari kemungkinan gangguan rantai pasokan ini berlangsung berbulan-bulan.

Ia menambahkan bahwa prospek solusi militer untuk memastikan perjalanan yang aman tampaknya tidak mungkin terjadi.

Pemimpin Houthi Yaman mengumumkan bahwa kelompoknya akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai bantuan mencapai rakyat Palestina di Gaza.

Kuatnya Ekonomi AS dan Ketegangan Ini buat Harga Minyak Dunia “Memanas”

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kuatnya ekonomi amerika serikat (as) dan masih berlanjutnya ketegangan di membuat "memanas".

harga minyak mentah wti melonjak, mencapai us$78,01 per barel, naik 0,84 persen selama seminggu.

sementara harga minyak mentah brent mencapai us$83,55 per barel, naik 1,36 persen dalam sepekan.

sebelumnya, harga minyak mentah wti melonjak 3,02 persen menjadi us$77,36 per barel pada perdagangan kamis (25/1/2024).

begitu pun dengan harga minyak mentah brent yang meningkat 2,99 persen menjadi us$82,43 per barel.

peningkatan harga minyak sekitar 3 persen tersebut didorong oleh data ekonomi as yang menunjukkan pertumbuhan lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal terakhir.

termasuk ketegangan di laut merah yang terus mengganggu perdagangan global.

ketegangan geopolitik di timur tengah dan gangguan pelayaran di koridor laut merah tetap menjadi fokus perhatian.

maersk melaporkan bahwa dua kapal yang dioperasikan oleh anak perusahaannya di as, yang membawa pasokan militer as, mundur saat transit di selat bab al-mandab di lepas pantai yaman, diawasi oleh angkatan laut as.

kepala analis pasar di scope markets joshua mahony menyatakan bahwa pasar energi kini menyadari kemungkinan gangguan rantai pasokan ini berlangsung berbulan-bulan.

ia menambahkan bahwa prospek solusi militer untuk memastikan perjalanan yang aman tampaknya tidak mungkin terjadi.

pemimpin houthi yaman mengumumkan bahwa kelompoknya akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan israel sampai bantuan mencapai rakyat palestina di gaza.

direktur energi berjangka di mizuho mengatakan, serangan pesawat tak berawak ukraina terhadap kilang minyak di rusia selatan juga menimbulkan kekhawatiran akan pasokan.

di amerika serikat, penurunan persediaan minyak mentah yang melebihi perkiraan pada minggu sebelumnya.

terutama akibat cuaca dingin yang ekstrem, juga memberikan dukungan terhadap kenaikan harga.

persediaan minyak mentah as turun sebesar 9,2 juta barel pada minggu tersebut.

selain itu, laporan departemen perdagangan as pada hari kamis menyatakan bahwa ekonomi as tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, didorong oleh kekuatan belanja konsumen, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 2,5 persen sepanjang tahun 2023.

hal ini melampaui kenaikan sebesar 1,9 persen pada tahun 2022.

produk domestik bruto (pdb) meningkat pada tingkat tahunan sebesar 3,3 persen pada kuartal keempat tahun 2023.

pencapaian ini melampaui perkiraan konsensus wall street yang memproyeksikan kenaikan sebesar 2 persen pada akhir tahun lalu, dan 4,9 persen pada kuartal iii 2023.

harga minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi pemulihan ekonomi china setelah bank sentral mengumumkan pengurangan besar cadangan bank pada hari rabu.

meskipun demikian, prospek suku bunga tinggi yang berkelanjutan masih menjadi kekhawatiran.

bank sentral eropa (ecb) pada hari kamis mempertahankan suku bunga acuan tertingginya sebesar 4 persen, tanpa memberikan petunjuk bahwa pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan pelonggaran kebijakan.

Tag
Share