Koksidiosis juga muncul akibat over handling, terutama pada kelinci hias.
Kelinci hias rawan ditimang dan digendong secara berlebihan.
Padahal sebagai hewan nocturnal kelinci disiang hari kelinci harusnya beristirahat.
Koksidiosis juga bisa ditularkan dari induk, sehingga muncul pada anaknya pasca sapih.
BACA JUGA:Tahukah Kamu, 9 Fakta Menarik dari Mengkonsumsi Daging Kelinci, Apa Aja ?
Pada saat masih menyusu, anak kelinci sebenarnya sudah terpapar, tetapi bersifat sub klinis.
Begitu lepas sapih, kelinci tidak mendapat suplai imunoglobulin dari susu induknya sehingga gejalanya muncul.
Maka sangat logis jika 90% koksidiosis menyerang kelinci lepas sapih hingga umur 6 bulan.
Untungnya, koksidiosis pada kelinci bisa disembuhkan.
Obat yang diberikan berupa antibiotik yang bisa memutus siklus hidup protozoa seperti sulfa-trimetoprim.
Selain itu bisa pula diberikan sulfaquinoxaline dan nitrofurans.
Pola pemberiannya 3-2-3 (3 hari diberi obat, 2 hari istirahat dan dilanjutkan 3 hari lagi).
Nitrofurans bisa diberikan selama 14 hari sedangkan yang lain cukup 7 hari.
BACA JUGA:Waspada! Scabies Juga Bisa Menyerang Kelinci
2. Hairball (Trichobezoar)