Meskipun jantung memberikan dorongan yang diperlukan agar darah dapat mengalir melalui tubuh, kesehatan pembuluh darah individu juga memiliki dampak yang signifikan pada otak.
Pembuluh darah rentan terhadap stres oksidatif yang merusak atau disebut juga ketidakseimbangan antara antioksidan bermanfaat dan radikal bebas berbahaya.
Ini merupakan faktor risiko utama penyakit jantung yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita.
Jadi, sebanyak 35 wanita yang rata-rata berusia 36 tahun yang secara rutin tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam menyelesaikan studi ini dalam dua tahap.
BACA JUGA:Gokil! Tidur Diatas Pasir, Jadi Kebiasaan Unik dan Tradisi Warga Lokal di Kabupaten Ini!
Selama enam minggu, mereka mengikuti jadwal tidur biasa mereka.
Selama enam minggu berikutnya, waktu tidur mereka ditunda selama satu setengah jam, yaitu sekitar enam jam per malam.
Semua peserta menggunakan pelacak di pergelangan tangan mereka untuk memantau pola tidur mereka.
Pada akhir setiap periode enam minggu, peneliti juga mengumpulkan sel endotel—mencari indikator stres oksidatif.
Pembatasan tidur menyebabkan tingkat stres oksidatif yang lebih tinggi
Hasil akhir studi, didapati bahwa kurang tidur memiliki efek ganda pada kesehatan pembuluh darah dengan:
Meningkatkan tanda-tanda stres oksidatif dan kerusakan
Merusak respons antioksidan yang seharusnya melawan kerusakan tersebut
BACA JUGA:Jika Ingin Nyaman Beristirahat dan Stress Hilang, Jangan Letakkan 7 Barang Ini di Kamar Tidurmu!
Gabungan sel yang meradang dan disfungsi, bersama dengan kurangnya kontrol kualitas dari antioksidan, merupakan langkah pertama dalam penyakit kardiovaskular.