Meski ada kenaikan harga, rumah subsidi masih diminati.
“Harganya terjangkau lantaran mendapatkan subsidi,” ujarnya.
Rumah subsidi tetap diminati lantaran tidak hanya harganya yang terjangkau, tetapi juga menawarkan fasilitas yang memadai.
Termasuk kualitas bangunan dan lingkungan yang sebanding dengan perumahan real estate.
BACA JUGA:Ayo Buruan Beli! Pemerintah Naikan Harga Rumah Subsidi Rp 166 Juta Tahun 2024
Perumahan dilengkapi fasilitas seperti taman tematik, children playground, dan jalan utama dengan beton cor lebar.
Lalu sistem cluster dengan private playground dan sarana ibadah menjadi daya tarik bagi kaum milenial dan generasi Z yang mencari hunian tetap.
Seperti diketahui, harga jual rumah subsidi melalui FLPP resmi naik terhitung 1 Januari 2024.
Khususnya untuk hunian rumah tapak.
BACA JUGA:Siapin Dari Sekarang Investasi Rumah Subsidi Guys Sebelum Harganya Terus Naik
Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR) Nomor 689/KPTS/M/2023 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai, dan Batasan Harga Jual Rumah Umum Tapak dalam Pelaksanaan Kredit/Pembiayaan Perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan.
Kenaikan harga bervariasi berdasarkan wilayah.
Dimana kenaikan rata-rata sekitar 7 - 8 persen dari harga awal.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, kenaikan harga jual rumah subsidi bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program sustainability atau pembiayaan perumahan.
BACA JUGA:Mudah, Bisa Lewat Hape! Simak Syarat dan Cara Terbaru Mengajukan KPR FLPP
Serta upaya Kementerian PUPR dalam mengawasi kualitas rumah subsidi yang dibangun oleh pengembang perumahan agar tetap memenuhi standar rumah layak huni.