BACAKORAN.CO - Pelatih Shin Tae Yong telah berjasa untuk Timnas Indonesia. Arsitek berpaspor Korea Selatan itu baru saja antarkan Indonesia menembus 16 besar Piala Asia.
Itu adalah capaian tertinggi Indonesia selama pelaksanaan Piala Asia. Dari empat kali keikutsertaan di Piala Asia, masing-masing edisi 1996, 2000, 2004, dan 2007, selalu tertahan di penyisihan grup.
Dia juga telah sukses antarkan Timnas Indonesia U-23 jejakkan kaki di putaran final Piala Asia U-23. Ajang ini akan dilaksanakan pada 15 April hingga 3 Mei 2024.
Dari sederetan capaian spektakuler itu, Shin Tae Yong (STY) tetap manusa. Ada kekurangan juga selama dia menjadi nakhoda Timnas Indonesia.
Lihat saja rapor dia di sembilan pertandingan terakhir. Gawang Indonesia di pertandingan itu kebobolan 27 gol.
Bandingkan dengan gol memasukkan Indonesia di pertandingan itu. Maksimal gol yang dicetak adalah 1 gol di setiap pertandingan.
Timnas Indonesia saling koordinasi di Piala Asia 2023 Qatar.-pssi-
Dari sembilan laga itu, pemain Timnas Indonesia mencetak 6 gol di enam pertandingan.
Dengan handicap ini, Timnas Indonesia serba nanggung. Lini belakang keropos, lini depan gak tajam.
Padahal, biasanya tim dengan agresifitas tinggi memiliki lini belakang kurang baik. Demikian juga sebaliknya, tim dengan lini belakang kurang baik biasanya memiliki lini depan bagus.
Kondisi ini pun membuat Pelatih senior Iwan Setiawan angkat bicara. Dua hal tersebut diharapkan dibenahi dan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Secara garis besar, hasil kerja STY di timnas sudah bagus, terutama dari urusan daya juang dan mentalitas. Akan tetap tentunya usai Piala Asia ada sejumlah catatan yang tetap harus dibenahi," ungkap Iwan.
"Jika mengaca dari prestasi timnas senior, STY banyak pekerjaan rumah dalam hal strategi bertahan dan menyerang. Dari 6 laga terakhir, gawang timnas sudah kebobolan 20 gol. Para striker masih terlihat kurang tajam karena minim cetak gol. Itu hal-hal yang harus STY pikirkan, ketimbang bicara soal tawaran kontrak negara lain," lanjutnya.