Cacing kayu diketahui mengandung protein tinggi, lemak sehat, dan berbagai vitamin dan mineral.
Beberapa ahli bahkan menyebutnya sebagai sumber protein yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa jenis daging.
Disamping itu, cacing kayu juga diklaim memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.
Sebagai bonus tambahan, tembiluk juga rendah kalori, membuatnya menjadi opsi makanan ringan yang menarik bagi mereka yang peduli dengan asupan kalori.
BACA JUGA:Ketahui 10 Manfaat Kesehatan Daun Pandan, Lebih dari Sekedar Pewarna dan Penyedap Makanan!
BACA JUGA:Yuk Cobain! 4 Makanan Ekstrim Thailand yang Bisa Bikin Kamu Muntah, Kenapa?
Mengonsumsi tembiluk mentah mungkin terdengar menantang dan eksotis, namun, sebagian orang memilih untuk mengolahnya dengan cara tertentu.
Salah satu cara populer adalah dengan menggoreng tembiluk dengan sedikit minyak, memberikan tekstur renyah yang kontras dengan dagingnya yang lembut.
Beberapa juga menyajikannya dengan bumbu khas atau saus pedas untuk menambahkan rasa yang lebih kompleks.
Ada juga yang memasak tembiluk dengan cara dipepes atau dikukus, menjaga kelembutan dan keaslian rasa alami dari cacing kayu tersebut.
Meski ada banyak metode memasak yang dapat diterapkan, beberapa pecinta makanan lebih suka menikmati tembiluk secara mentah untuk merasakan rasa alami dari bahan makanan ini.
BACA JUGA:Wow, Berikut 13 Makanan Dari Indonesia yang Terkenal dan Kelezatannya Diakui di Seluruh Dunia
BACA JUGA:10 Makanan Khas Imlek Ini Bikin Ngiler dan Setiap Hidangan Membawa Keberuntungan Lho
Tembiluk atau cacing kayu dapat dianggap sebagai sumber nutrisi yang berharga, ada beberapa hambatan dan perdebatan terkait dengan kebiasaan makan ini.
Beberapa orang mengkhawatirkan potensi risiko penyakit dari konsumsi cacing mentah, seperti infeksi parasit atau bakteri.
Sementara itu, isu konservasi juga muncul karena popularitas tembiluk meningkat.