Selain murattal atau ayat Al-Quran, perempuan yang sedang haid juga boleh mendengarkan tausiyah.
Memang terdapat beberapa perbedaan pendapat antar ulama mengenai membawa membaca Al-Quran.
Oleh karena itu, dapat diambil jalan tengah dengan mendengarkan Al-Quran atau tausiyah agar keimanan tidak menjadi futur (surut).
BACA JUGA:Muslimah Wajib Berhati-hati! 9 Perbuatan yang Haram Dilakukan Saat Haid Dan Nifas
Iman yang sedang futur akan membuat seseorang malas beribadah setelah selesai dari masa haidnya.
Allah SWT berfirman mengenai keutamaan mendengarkan Al-Quran yang dapat mendatangkan rahmat.
"Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-A’raf : 204)
Mendengarkan Al-Quran pahalanya sama seperti yang membaca Al-Quran dan ganjarannya dilipatgandakan oleh Allah.
Satu huruf ayat suci Al-Quran diganjar 10 kebaikan dan Allah SWT melipatgandakan kebaikan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Untuk mengikuti tausiyah secara langsung dengan datang ke masjid, perempuan haid bisa memasuki masjid atau mendengarkan tausiyah secara langsung.
Para ulama membolehkan hal ini, asal dapat menjamin darah haidnya tidak terkena lantai masjid.
3. Bersedekah
Beramal dengan bersedekah adalah salah satu amalan untuk dilakukan selama masa haid bagi perempuan.
Perempuan yang sedang haid dianjurkan menyisihkan sebagian hartanya sesuai kemampuan agar dapat menghasilkan pahala.
Sedekah memiliki keutamaan dimana dapat menaungi seseorang selama di padang mahsyar pada hari kiamat.
Hal ini juga diterangkan dalam QS. Al-Baqarah : 195 yang artinya :