BACAKORAN.CO- Dalam bulan Rajab, seringkali masyarakat terlibat dalam perayaan malam Isra Mi'raj.
Namun, penting untuk memahami bahwa tidak ada dalil yang shahih yang menetapkan tanggal pasti peristiwa tersebut terjadi.
Hal ini tercermin dari beragam pendapat ulama terkemuka, seperti yang dijelaskan oleh Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-'Asqalani.
Pendapat-pendapat tersebut berkisar antara bulan Rajab, Ramadhan, Syawwal, Rabi'ul Awwal, Rab'ial Akhir, dan lain-lain.
Nabi Muhammad ﷺ, sebagai utusan Allah, adalah yang paling bersyukur atas nikmat yang diberikan kepadanya, termasuk pengalaman Isra Mi'raj.
Namun, beliau tidak pernah merayakan malam tersebut secara khusus.
Tidak ada catatan dari para sahabat, generasi tabi'in, atau bahkan Imam mazhab yang empat, yang menunjukkan adanya perayaan tersebut.
Oleh karena itu, lebih bermakna bila umat muslim sibuk dengan ibadah-ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Kita perlu mengisi hari-hari kita dengan ibadah yang memiliki tuntunan dari Rasulullah ﷺ.
Syaikh Abdurrahman As-Sudais menyoroti pentingnya untuk mengalihkan perhatian umat.
Dari perayaan yang tidak didasarkan pada ajaran Islam yang benar ke ibadah-ibadah yang memiliki tuntunan yang jelas dari Nabi Muhammad ﷺ.
Dengan mengisi hari-hari dengan amalan-amalan sunnah yang diajarkan oleh Nabi.
BACA JUGA:Menambah Kecintaan Kepada Nabi Muhammad Melalui Sejarah Kelahirannya