Hal ini menegaskan pentingnya ketundukan dan kepatuhan dalam menjalani ajaran agama.
2. Penyerahan Keseluruhan Amal
Bulan Sya'ban juga dikenal karena momen penting di mana umat Islam diingatkan untuk menyerahkan semua amal mereka kepada Allah ﷻ.
Dalam sebuah hadits riwayat An-Nasa’i, dialog antara Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad ﷺ mengungkapkan pentingnya bulan Sya'ban dalam hal ini.
Usamah bertanya mengapa Nabi ﷺ begitu rajin berpuasa di bulan Sya'ban, dan beliau menjelaskan bahwa pada bulan itu, semua amal diserahkan kepada Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah ﷻ. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah ﷻ, aku dalam keadaan puasa.”
BACA JUGA:Patut Dicontoh! Berikut Ini 7 Ciri-ciri Istri Pembawa Berkah dan Rezeki Suami Menurut Islam
Penyerahan amal kepada Allah ﷻ adalah suatu sikap yang mencerminkan kepatuhan dan keikhlasan seorang Muslim.
Ini menegaskan bahwa segala perbuatan yang dilakukan seharusnya dilakukan dengan niat yang tulus, semata-mata untuk meraih keridhaan Allah ﷻ.
Hal ini juga mengingatkan umat Islam akan pentingnya introspeksi diri dan penilaian terhadap amal ibadah mereka, untuk memastikan bahwa mereka selalu dalam ketaatan yang sejati kepada-Nya.
3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat
Selain itu, bulan Sya'ban juga dikenal karena penurunan ayat yang mendorong umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Ayat ini terdapat dalam Surat Al-Ahzab ayat 56, yang mengingatkan umat Islam untuk bershalawat dan mengucapkan salam penghormatan kepada Nabi Muhammad ﷺ.
BACA JUGA:Perbuatan Orang Tua yang Dapat Mendatangkan Murka Allah: Sebuah Tinjauan Islam
Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا