Dimasa ini kebaya digunakan untuk menunjukan atasan atau blouse yang digunakan wanita Indone nesia atata abad ke 15 dan 16 masehi
Pendapat lain Kebaya berkaitan dengan pakaian panjang wanita yabg diperkenalkan pada masa kekaisarab Ming di Tiongkok.
Pengaruh dqlqm gqya pakaian ini menyebqr ke Asia Selatan dqn Tenggara sekitat abad 13 dan 16 masehi melalui penyebaran penduduk dataran Tiongkok.
Pengaruh ini kemudian menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi.
Penyebaran kebaya erat pula kaitannya dengan penyebaran agama Islam.
BACA JUGA:Libur Panjang Akhir Pekan, Penumpang DAMRI Transjawa Meroket, Tembus Segini dalam Sehari
Di Indonesia sekitar abad ke 15.
Pergeseran budaya berpakaian terlihat pada perkembangan kerajaan-kerajaan Jawa kuno ke era Kesultanan atau kerajaan Islam di Pulau Jawa.
Sebelum abad ke-15, masyarakat Jawa kuno lebih lazim dengan kain panjang, tenun, ikat, maupun kemben.
Arca dan relief yang menjadi bagian dari bangunan kuno dan candi sebelum abad ke 15 juga menunjukkan hal yang demikian.
Sebagian besar kaum pria tidak mengenakan atasan dan hanya mengenakan kain dan celana seta aneka perhiasan dan atributnya.
BACA JUGA:Pemberontakan Dalam Barisan: Seorang Caleg PSI Membelot ke Ganjar-Mahfud
Pada tahun 1600, kebaya dikenakan secara resmi oleh keluarga kerajaan. Setelah penyebaran agama Islam, kebaya menjadi busana yang populer dan bahkan menjadi simbol status.
Dokumentasi lama Kerajaan Islam Cirebon, Surakarta, maupun Yogyakarta menunjukkan penggunaan busana ini bagi keluarga kerajaan.
Atasan kebaya biasanya dipadukan dengan kain batik sebagai rok atau bawahan.