Dengan mengurangi gangguan dari perilaku tidak sportivitas, diharapkan kualitas pertandingan akan meningkat.
Penonton dan penggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan yang lebih fokus pada keterampilan dan strategi tim.
BACA JUGA:Melihat Lawan Sedikit Kebobolan, Bojan Ingin Strikernya Lakukan Ini saat Melawan Borneo FC
5. Menegakkan Otoritas Wasit
Pemberlakuan kartu biru juga dapat membantu wasit menegakkan otoritasnya di lapangan. Para wasit menjadi lebih berdaya untuk menjaga kedisiplinan pemain dan memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran.
6. Kritik Terhadap Pemberlakuan Kartu Biru
Meskipun ide pemberlakuan kartu biru memiliki niatan positif, tetapi tidak lepas dari kritik dan perdebatan.
Beberapa kritik yang sering muncul antara lain
- Subjektivitas Wasit
Pemberian kartu biru masih sangat bergantung pada penilaian subjektif wasit terhadap tingkat protes pemain.
Hal ini bisa memunculkan ketidaksetaraan dalam penerapan aturan di berbagai pertandingan.
BACA JUGA:Kebobolan Terbanyak Ketiga hingga Pekan ke-15, Persik Datangkan Miswar Saputra
- Kesulitan Penilaian
Menentukan batasan antara protes yang wajar dan tidak terpuji dapat menjadi tugas yang sulit.
Beberapa protes mungkin dianggap sebagai bagian dari ekspresi emosi alami pemain, sementara yang lain dianggap sebagai pelanggaran etika.
- Ketidakpastian Dampak