BACAKORAN.CO - Stunting atau gagal tumbuh merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 27,7 persen balita di Indonesia mengalami stunting pada tahun 2019.
Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan mental anak.
Serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
Untuk mencegah dan menangani stunting, diperlukan pemantauan yang akurat dan responsif terhadap status gizi balita.
BACA JUGA:Yaqin Satu Putaran? Optimisme TKN Prabowo-Gibran Menjelang Pemilihan Presiden
Namun, masih banyak kendala yang dihadapi oleh puskesmas dan posyandu dalam melakukan hal tersebut.
Seperti kurangnya sumber daya manusia, alat ukur, dan sistem informasi yang terintegrasi.
Oleh karena itu, PLN Icon Plus, Subholding Beyond kWh dari PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang penyediaan layanan solusi smart dan green.
Yang menghadirkan sistem inovatif, yakni Sistem Informasi Kesehatan melalui E-balita.
BACA JUGA:Efek Libur Panjang 7-9 Februari 2024, Jasa Marga Sebut 528 Ribu Kendaraan Hengkang dari Jabotabek
E-balita merupakan sebuah platform canggih yang diformulasikan khusus untuk memantau dengan teliti status gizi balita.
E-balita dapat merekam data antropometri balita, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuh, serta menghitung z-skor berdasarkan standar WHO.
Data tersebut kemudian disimpan dalam cloud server yang terjamin keamanannya, dan dapat diakses oleh ahli gizi puskesmas melalui aplikasi mobile atau web.
Dengan begitu, E-balita memungkinkan pencatatan yang kronologis untuk memantau pertumbuhan balita dengan lebih efisien.