BACAKORAN.CO - menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu kebiasaan yang harus dijaga dan dilakukan oleh umat islam.
Dalam dunia kesehatan, kuku yang dibiarkan panjang dan tidak dibersihkan dalam waktu yang lama, akan menkadi rumah bagi setiap kuman.
Sementara dalam Islam, seorang muslim tidak diperbolehkan memelihara kuku, atau membiarkan kukunya panjang hingga lebih dari 40 hari.
Dalam sebuah hadits, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, berkata, Rasulullah bersabda yang artinya "Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam." (HR. Muslim no. 258).
BACA JUGA:Bolehkah Umat Islam Mengucapkan dan Merayakan Imlek? Begini Menurut Buya Yahya...
Yang dimaksud hadits ini adalah jangan sampai kuku dan rambut-rambut atau bulu-bulu yang disebut dalam hadits dibiarkan panjang lebih dari 40 hari (Lihat Syarh Shahih Muslim, 3: 133).
Sementara untuk pria muslim, disunahkan juga untuk memotong kuku sebelum mengerjakan sholat Jumat seperti yang dikerjakan oleh Rasulullah.
Dalam sebuah hadits dijelaskan sebagai berikut:
"Adapun menurut Imam asy-Syafi’i dan ulama-ulama asy-Syafi’iyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Jumat, sebagaimana disunatkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan sholat Jumat." (HR. Muslim)
BACA JUGA:Rahasia dr Zaidul Akbar Solusi untuk Mengatasi Uban Dalam Islam Agar Rambut Hitam Berkilau
Nah umat islam juga diajarkan adab saat kita memotong kuku, berikut ulasannya di lansir dari berbagai sumber.
Sebelum mulai memotong kuku, tentu kita harus persiapkan dulu peralatannya yakni alat pemotong kuku atau gunting.
Sebaiknya menggunakan alat pemotong kuku yang didesain khusus sehingga lebih aman dan mudah.
Kemudian setelah menyiapkan alat pemotong kuku, disunahkan untuk memotong kuku dimulai dari tangan kanan yakni jari telunjuk, tengah, manis, kelingking dan jempol.
BACA JUGA:Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Pimpin Doa dan Harapan: Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK