Bukan Sekedar Memberi, Hindari 3 Hal Ini yang Bisa Membuat Sedekah Menjadi Haram, Apa Saja?

Kita harus berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal dan berkah, agar sedekah kita juga menjadi halal dan berkah.

2. Sedekah dengan Riya

Riya adalah menampakkan amal ibadah kepada orang lain dengan tujuan mendapatkan pujian, sanjungan, atau keuntungan duniawi.

Riya adalah salah satu penyakit hati yang bisa merusak amal ibadah kita, termasuk sedekah.

BACA JUGA:Amalan dan Doa Malam Isra Miraj yang Mendatangkan Keberkahan, Menyelamatkan dari Kesulitan Dunia dan Akhirat

Jika kita bersedekah dengan riya, maka sedekah kita tidak akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, bahkan bisa menjadi sebab murka dan azab dari-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga golongan orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak akan diperhatikan, tidak akan disucikan, dan bagi mereka siksa yang pedih.” Abu Dzar berkata, sungguh malang dan merugi mereka. Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Beliau bersabda, “Orang yang memanjangkan pakaiannya (karena sombong), orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya, dan orang yang menawarkan barang perniagaannya dengan sumpah palsu.” (HR. Muslim).

BACA JUGA:Mau Seperti Nabi Yusuf? 5 Doa untuk Mencerahkan Wajah dan Menarik Hati Pasangan

Oleh karena itu, kita harus bersedekah dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT, tanpa mengharapkan balasan atau pengakuan dari manusia.

Kita harus menyembunyikan sedekah kita sebisa mungkin, kecuali jika ada keperluan atau kebaikan yang lebih besar dengan menampakkannya.

Kita harus menghindari segala bentuk pamer, sombong, atau mengungkit-ungkit sedekah kita kepada orang lain.

3. Sedekah dengan Mengurangi Hak Orang Lain

Sedekah adalah memberikan sebagian harta kita kepada orang yang membutuhkan, tanpa mengharapkan imbalan atau balasan.

BACA JUGA:Baca Doa Ini Saat Sholat Tahajud, InsyaAllah 7 Permasalahan Dunia Dilancarkan Allah SWT, Salah Satunya Rezeki

Namun, kita tidak boleh bersedekah dengan mengurangi hak orang lain, seperti keluarga, kerabat, atau orang yang berhak menerima zakat.

Allah SWT berfirman, “Dan berikanlah kepada keluargamu haknya, dan kepada orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 26-27).